Jakarta (Antaranews Babel) - Jamaah masjid Al Ikhlas Kebon Baru Cilincing, Jakarta Utara, menggalang dana untuk membuka posko logistik gratis bagi massa aksi bela Palestina.
"Jamaah menggalang dana mencapai sekitar Rp10 juta sejak sepekan lalu. Ini rutin kita lakukan setiap aksi umat," kata Endang Irfan, pengurus Masjid Al Ikhlas yang ditemui di lokasi aksi di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, posko logistik telah disiapkan sejak pukul 03.30 WIB menyiapkan berbagai makanan dan minuman yang dibagikan kepada peserta aksi.
Bahkan makanan seperti lontong dan roti habis dibagikan pada pukul 07.00 WIB. Saat ini posko yang dikelola oleh 18 orang panitia Masjid Al Ikhlas Kebon Baru masih membagikan minuman berupa air mineral, kopi dan teh.
Selain menyiapkan logistik dari dana jamaah, posko tersebut juga menerima sumbangan makanan dari jamaah.
"Beberapa jamaah menyumbangkan makanan, tadi ada ibu-ibu yang menyumbangkan nasi bungkus dan roti," katanya.
Putra, salah seorang panitia posko logistik Masjid Al Ikhlas mengatakan, mereka menyiapkan sebanyak 1.000 bungkus lontong, 1.200 butir telor rebus, teh, kopi dan 120 bungkus roti.
Dia mengatakan, posko logistik tersebut sengaja dibuka di luar lokasi aksi di Monas yaitu di sisi jalan di samping Masjid Istiqlal untuk memudahkan peserta aksi mendapatkan suplai logistik.
"Memang kita sengaja memilih di luar, karena setelah disurvey hampir semua posko logistik di lokasi aksi, sementara para peserta berjalan cukup jauh dari lokasi parkir kendaraan," katanya.
Sebelumnya massa yang mengikuti aksi bela Palestina melakukan Shalat Subuh berjemaah di lapangan Monas.
Aksi umat Islam dilakukan sebagai respons atas pemindahan ibu kota Israel ke Yerussalem. Pada 6 Desember 2017 lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel.
Rencana pemerintah Amerika Serikat ini menuai reaksi dan kecaman dari sejumlah negara termasuk Indonesia.
Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar, yaitu Kristiani, Islam, dan Yahudi. Di kota itu terdapat situs-situs suci bagi ketiga agama tersebut, antara lain Tembok Ratapan (Yahudi), Gereja Makam Kudus (Kristen), dan Masjid Al-Aqsa (Islam).
Hingga berita ini diturunkan, massa masih terus berdatangan ke kawasan silang Monas untuk mengikuti aksi damai 115 tersebut.
Sejumlah simbol negara Palestina tampak dibawa seperti syal dan bendera Palestina ukuran sedang hingga besar sebagai bentuk dukungan dalam aksi ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Jamaah menggalang dana mencapai sekitar Rp10 juta sejak sepekan lalu. Ini rutin kita lakukan setiap aksi umat," kata Endang Irfan, pengurus Masjid Al Ikhlas yang ditemui di lokasi aksi di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, posko logistik telah disiapkan sejak pukul 03.30 WIB menyiapkan berbagai makanan dan minuman yang dibagikan kepada peserta aksi.
Bahkan makanan seperti lontong dan roti habis dibagikan pada pukul 07.00 WIB. Saat ini posko yang dikelola oleh 18 orang panitia Masjid Al Ikhlas Kebon Baru masih membagikan minuman berupa air mineral, kopi dan teh.
Selain menyiapkan logistik dari dana jamaah, posko tersebut juga menerima sumbangan makanan dari jamaah.
"Beberapa jamaah menyumbangkan makanan, tadi ada ibu-ibu yang menyumbangkan nasi bungkus dan roti," katanya.
Putra, salah seorang panitia posko logistik Masjid Al Ikhlas mengatakan, mereka menyiapkan sebanyak 1.000 bungkus lontong, 1.200 butir telor rebus, teh, kopi dan 120 bungkus roti.
Dia mengatakan, posko logistik tersebut sengaja dibuka di luar lokasi aksi di Monas yaitu di sisi jalan di samping Masjid Istiqlal untuk memudahkan peserta aksi mendapatkan suplai logistik.
"Memang kita sengaja memilih di luar, karena setelah disurvey hampir semua posko logistik di lokasi aksi, sementara para peserta berjalan cukup jauh dari lokasi parkir kendaraan," katanya.
Sebelumnya massa yang mengikuti aksi bela Palestina melakukan Shalat Subuh berjemaah di lapangan Monas.
Aksi umat Islam dilakukan sebagai respons atas pemindahan ibu kota Israel ke Yerussalem. Pada 6 Desember 2017 lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel.
Rencana pemerintah Amerika Serikat ini menuai reaksi dan kecaman dari sejumlah negara termasuk Indonesia.
Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar, yaitu Kristiani, Islam, dan Yahudi. Di kota itu terdapat situs-situs suci bagi ketiga agama tersebut, antara lain Tembok Ratapan (Yahudi), Gereja Makam Kudus (Kristen), dan Masjid Al-Aqsa (Islam).
Hingga berita ini diturunkan, massa masih terus berdatangan ke kawasan silang Monas untuk mengikuti aksi damai 115 tersebut.
Sejumlah simbol negara Palestina tampak dibawa seperti syal dan bendera Palestina ukuran sedang hingga besar sebagai bentuk dukungan dalam aksi ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018