Toboali (Antaranews Babel) - Harga tepung sagu di sejumlah pasar tradisional di Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung naik menjadi Rp12.000 atau naik 100 persen dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp6.000 per kilogram.

"Harga tepung sagu naik tinggi karena stok kurang untuk memenuhi permintaan masyarakat yang meningkat menjelang Ramadhan," kata seorang pedagang, Maryadi, di Toboali, Minggu.

Ia mengatakan hanya tepung sagu yang mengalami kenaikan harga cukup sinifikan, sementara kebutuhan lainnya naik tipis seperti telur naik menjadi Rp1.600 dari Rp1.500 per butir, bawang merah naik menjadi Rp36.000 dari Rp35.000 per kilogram, dan cabai kriting Rp45.000 dari Rp40.000 per kilogram.

Sementara harga beras, gula pasir, minyak goreng masih stabil karena stok cukup dan pasokan lancar.

"Hal ini biasa terjadi saat hendak memasuki bulan puasa, terlebih baru-baru ini masyarakat melaksanakan perayaan adat ruwahan, tentunya dengan pasokan yang sedikit dan permintaan banyak akan mempengaruhi harga di pasaran," ujarnya.

Kepala PPTSPPP Kabupaten Bangka Selatan, Muhammad mengakui memang ada beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, salah satunya tepung sagu dan telur.

"Indikasi penimbunan terigu belum ada ditemukan, karena kami selalu melakukan pengecekan pasar dan gudang secara rutin. Di gudang distributor benar benar diperiksa pembukuannya, mulai dari jenis, jumlah barang yang keluar dan masuk serta kemana saja didistribusikannya," katanya.

Untuk mengupayakan harga kebutuhan pokok tetap stabil, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Satgas Pangan Provinsi Kepulauan Babel untuk mencari tahu apa penyebab keterlambatan pasokan barang tersebut.

"Yang jelas kami akan berupaya agar harga bahan kebutuhan pokok yang ada si pasar-pasar tradisonal tetap normal seperti hari biasanya," katanya.

Pewarta: Eko Septianto Rasyim

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018