Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membangun pabrik pengolahan kelapa sawit yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk meningkatkan produksi sekaligus menstabilkan harga sawit di daerah itu.
"Secepatnya kita akan membangun pabrik pengolahan kelapa sawit yang nanti akan dikelola BUMD. Sebelumnya kita akan berkoordinasi dengan DPRD dan pihak terkait," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman di Pangkalpinang, Jumat.
Sebelum membangun pabrik pengolahan kelapa sawit, Dinas Koperasi dan UMKM Babel harus mendata jumlah koperasi sawit ataupun kelompok petani sawit di daerah itu.
"Selain mendata jumlah koperasi dan kelompok tani sawit, kita juga berkoordinasi dengan para petani untuk mengetahui berapa kapasitas produksinya, baik di musim baik atau di musim terburuk," ujarnya.
Melalui BUMD Pemprov Babel akan membangun pabrik sawit yang dapat mengolah sawit dengan kapasitas 15 hingga 30 ton per jam. Dengan begitu para petani sawit terlindungi dan sejahtera.
Terkait modal pembangunan pabrik tersebut, menurut Erzaldi, belum dapat dipastikan. Jika modal kurang, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak swasta dan perbankan agar turut membantu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Secepatnya kita akan membangun pabrik pengolahan kelapa sawit yang nanti akan dikelola BUMD. Sebelumnya kita akan berkoordinasi dengan DPRD dan pihak terkait," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman di Pangkalpinang, Jumat.
Sebelum membangun pabrik pengolahan kelapa sawit, Dinas Koperasi dan UMKM Babel harus mendata jumlah koperasi sawit ataupun kelompok petani sawit di daerah itu.
"Selain mendata jumlah koperasi dan kelompok tani sawit, kita juga berkoordinasi dengan para petani untuk mengetahui berapa kapasitas produksinya, baik di musim baik atau di musim terburuk," ujarnya.
Melalui BUMD Pemprov Babel akan membangun pabrik sawit yang dapat mengolah sawit dengan kapasitas 15 hingga 30 ton per jam. Dengan begitu para petani sawit terlindungi dan sejahtera.
Terkait modal pembangunan pabrik tersebut, menurut Erzaldi, belum dapat dipastikan. Jika modal kurang, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak swasta dan perbankan agar turut membantu.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018