Samara (Antaranews Babel/Reuters) - Dengan lini serang yang dihuni oleh Luis Suarez dan Edinson Cavani, Uruguay diharapkan untuk tampil mengesankan di Piala Dunia, namun setelah mencatatkan tiga "clean sheet" beruntun di fase grup, justru penampilan lini pertahanan mereka yang paling menonjol di Rusia.

Negara Amerika Selatan itu menghadirkan salah satu kemitraan lini depan paling menyeramkan di turnamen empat tahun ini, di mana Suarez asal Barcelona dan Cavani dari PSG merupakan dua penyerang paling potensial di sepak bola.

Cavani, merupakan pencetak gol terbanyak pada kualifikasi Piala Dunia untuk Amerika Selatan dengan koleksi sepuluh gol, mengemas 40 gol di semua kompetisi untuk PSG musim lalu, sedangkan Suarez mencetak 31 gol untuk Barca.

Pasangan ini diprediksi akan bersinar di Piala Dunia, namun keduanya justru berada di bawah bayang-bayang permainan mengesankan Uruguay di lini belakang.

Keduanya masuk dalam daftar pencetak gol ketika mereka mengalahkan Rusia untuk menyelesaikan fase grup dengan tiga kemenangan sempurna, namun justru pendekatan pragmatis Uruguay terlihat lebih menjadi fokus untuk meredam lawan-lawan ketimbang merobek-robek mereka.

Setelah mengamankan tiket ke 16 besar dengan kemenangan 1-0 atas Mesir dan Arab Saudi, Uruguay memastikan posisi puncak di peringkat teratas di Grup A dengan menundukkan Rusia, yang telah mencetak delapan gol dari dua pertandingan untuk tidak banyak mampu menciptakan banyak peluang.

Setelah memimpin 2-0 pada 23 menit pertama dan membuat lawannya harus bermain dengan sepuluh pemain sebelum turun minum, Uruguay mengendurkan tekanan, secara efektif menyudahi permainan ketimbang mencari selisih gol yang lebih banyak.

Hasilnya, yang didapat dalam suhu panas dan tanpa pemimpin di pertahanan Jose Gimenez yang cedera, adalah "clean sheet" keenam secara beruntun untuk Uruguay dan menggaris bawahi perhatian pelatih Oscar Tabarez pada pertahanan ketimbang mengeksplorasi kekayaan potensi serangannya.

"Cawan suci sepak bola adalah kata "keseimbangan"," kata Tabarez kepada para pewarta di Samara.

"Ketika kami menyerang, kami perlu untuk mampu menyerang, namun ini tidak abstrak -- itu karena penguasaan bola telah dipulihkan atau dari pekerjaan yang bagus di pertahanan. Kami mengerjakan keseimbangan sepanjang waktu."

Tantangan selanjutnya untuk pasukan Tabarez adalah pertandingan putaran 16 besar mealwan runner up Grup B Portugal di Sochi pada Sabtu, di mana mereka akan menghadapi Cristiano Ronaldo yang sedang "membara" serta mengincar Sepatu Emas.

Bagaimanapun, penyerang Real Madrid itu mungkin mengetahui bahwa Uruguay merupakan lawan yang lebih sulit untuk ditaklukkan dibanding tantangan yang telah dilewatinya sejauh ini di turnamen akbar.

"Apa yang harus kami lakukan adalah menyesuaikan gaya kami terhadap lawan kami," tambah Tabarez. "Itulah bagaimana Anda menang. Itulah apa yang Anda lakukan di Piala Dunia."

Pewarta: -

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018