Denpasar (Antaranews Babel) - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dijadwalkan akan mengunjungi Bali untuk mengecek kesiapan pelaksanaan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang berlangsung pada 8-14 Oktober 2018.
"Presiden World Bank akan datang tanggal 6 Juli 2018," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika ketika meninjau penanganan penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat.
Menurut Pastika, dengan kedatangan Presiden Jim Yong Kim itu akan semakin memastikan pertemuan IMF dan Bank Dunia tetap akan berlangsung di Bali.
Penutupan Bandara Ngurah Rai karena ruang udara Bandara yang sempat terdampak debu vulkanik Gunung Agung, kata dia, tidak akan mempengaruhi jadwal pelaksanaan pertemuan IMF dan Bank Dunia.
"Saya kira tidak ada (efek ke pelaksanaan IMF dan Bank Dunia). Dari pergerakan gunung saya yakin bahwa ini semua sebentar saja," ucapnya.
Ia mengatakan aktivitas vulkanik gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu sudah menurun berdasarkan data seismogram yang terekam di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem.
"Sebelum ke Bandara, saya tadi juga sudah mengunjungi Pos Vulkanologi di Rendang. Perkembangan gunung gerakan magnetiknya sudah berkurang jauh," ucap Pastika.
Sementara itu terkait aktivitas Gunung Agung, mantan Kepala Polda Bali itu mengaku telah melaporkan kepada Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binjar Pandjaitan via sambungan telepon.
Pastika menambahkan sebelum Presiden Bank Dunia itu bertandang ke Bali, Menko Luhut dijadwalkan juga akan berkunjung ke Pulau Dewata pada 3 Juli 2018.
Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia dijadwalkan berlangsung 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kabupaten Badung yang rencananya dihadiri sekitar 17.000 delegasi dari 189 negara.
Selain dihadiri sejumlah kepala negara, pertemuan akbar itu juga dihadiri para menteri keuangan atau menteri ekonomi, gubernur bank sentral masing-masing negara, serta sejumlah pelaku ekonomi dan keuangan dunia lainnya.
Sejumlah persiapan telah dilakukan menjelang pertemuan itu di antaranya pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur di antaranya pembangunan jalan bawah tanah di Simpang Tugu Ngurah Rai untuk mengurai kemacetan di dekat arah bandara-Kuta dan Nusa Dua.
Selain itu pengembangan sejumlah infrastruktur di Bandara Ngurah Rai di antaranya penambahan apron untuk mengakomodasi pesawat delegasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Presiden World Bank akan datang tanggal 6 Juli 2018," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika ketika meninjau penanganan penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat.
Menurut Pastika, dengan kedatangan Presiden Jim Yong Kim itu akan semakin memastikan pertemuan IMF dan Bank Dunia tetap akan berlangsung di Bali.
Penutupan Bandara Ngurah Rai karena ruang udara Bandara yang sempat terdampak debu vulkanik Gunung Agung, kata dia, tidak akan mempengaruhi jadwal pelaksanaan pertemuan IMF dan Bank Dunia.
"Saya kira tidak ada (efek ke pelaksanaan IMF dan Bank Dunia). Dari pergerakan gunung saya yakin bahwa ini semua sebentar saja," ucapnya.
Ia mengatakan aktivitas vulkanik gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu sudah menurun berdasarkan data seismogram yang terekam di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem.
"Sebelum ke Bandara, saya tadi juga sudah mengunjungi Pos Vulkanologi di Rendang. Perkembangan gunung gerakan magnetiknya sudah berkurang jauh," ucap Pastika.
Sementara itu terkait aktivitas Gunung Agung, mantan Kepala Polda Bali itu mengaku telah melaporkan kepada Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binjar Pandjaitan via sambungan telepon.
Pastika menambahkan sebelum Presiden Bank Dunia itu bertandang ke Bali, Menko Luhut dijadwalkan juga akan berkunjung ke Pulau Dewata pada 3 Juli 2018.
Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia dijadwalkan berlangsung 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kabupaten Badung yang rencananya dihadiri sekitar 17.000 delegasi dari 189 negara.
Selain dihadiri sejumlah kepala negara, pertemuan akbar itu juga dihadiri para menteri keuangan atau menteri ekonomi, gubernur bank sentral masing-masing negara, serta sejumlah pelaku ekonomi dan keuangan dunia lainnya.
Sejumlah persiapan telah dilakukan menjelang pertemuan itu di antaranya pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur di antaranya pembangunan jalan bawah tanah di Simpang Tugu Ngurah Rai untuk mengurai kemacetan di dekat arah bandara-Kuta dan Nusa Dua.
Selain itu pengembangan sejumlah infrastruktur di Bandara Ngurah Rai di antaranya penambahan apron untuk mengakomodasi pesawat delegasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018