Jakarta (Antaranews Babel) - Presiden Joko Widodo, Jumat,  meninjau pembangunan kereta api ringan (light rail transit/LRT) di Sumatera Selatan, untuk memastikan moda transportasi tersebut siap dioperasikan dalam waktu dekat.

Kepala Humas Ditjen Perkeretaapian Eben Torsa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan pembangunan LRT Sumsel untuk mendukung perhelatan Asian Games 2018 di Palembang.

"Pembangunan LRT Sumsel telah dimulai sejak tahun 2015 lalu. Pembangunan LRT Sumsel ini merupakan implementasi dari program pembangunan perkeretaapian yang tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) Tahun 2030 yang disusun oleh Kementerian Perhubungan," katanya.

Kemudian semakin dikuatkan dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 yang mengalami perubahan menjadi Perpres Nomor 55 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan, menjadi dasar kebijakan dimulainya pembangunan LRT Sumsel.

Dengan alokasi pembiayaan yang berasal dari APBN sebesar Rp10,9 Triliun, jalur LRT Sumsel akan menghubungkan Bandara Internasional Mahmud Badaruddin II menuju kawasan Jakabaring Sport City serta stasiun tujuan akhir, Stasiun Ditjen Perkeretaapian (DJKA) sepanjang 22,3 kilometer.

Pada saat dioperasikan, terdapat 13 stasiun pemberhentian yakni Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Asrama Haji, Punti Kayu, RSUD, Garuda Dempo, Demang, Bumi Sriwijaya, Dishub, Cinde, Ampera, Polresta, Jakabaring, dan DJKA.

Lama waktu berhenti di setiap stasiun kurang lebih 40 detik, khusus di Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II yang merupakan stasiun awal serta Stasiun DJKA yang merupakan stasiun tujuan akhir lama waktu berhenti adalah lima menit.

Adapun waktu tempuh perjalanan LRT Sumsel dari Stasiun Bandara hingga Stasiun DJKA adalah 49 menit, dengan pengaturan jarak waktu datang (headway) antarkereta kurang lebih 17 menit.

"Sehingga dalam satu hari akan ada 108 perjalanan LRT Sumsel dengan menggunakan enam rangkaian kereta LRT," katanya.

Waktu pengoperasian LRT Sumsel ini dimulai pukul 04.00 WIB dan berakhir pukul 22.20 WIB, sehingga lama waktu operasi LRT Sumsel adalah 18 jam 20 menit.  

Dibangun dengan konsep konstruksi jalur layang, LRT Sumsel menjadi LRT yang pertama kali dibangun serta dioperasikan di Indonesia.

"Hal tersebut di atas menjadi catatan sejarah baru bagi pengembangan perkeretaapian Indonesia. Patut mendapatkan apresiasi, karena LRT Sumsel ini merupakan karya putra-putri Indonesia," katanya.

Dia menambahkan sejak dimulainya tahapan konstruksi, pembangunan fasilitas operasi, pembangunan stasiun, penyediaan sarana train set LRT, tahapan pengujian prasarana dan sarana hingga pengoperasian LRT Sumsel ini, semuanya dilakukan oleh putra-putri terbaik Indonesia.

Dengan beroperasinya LRT Sumsel ini, diharapkan akan membawa perubahan yang akan menjadi tren budaya baru bagi masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Palembang dan sekitarnya, untuk mau beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal perkotaan (LRT Sumsel) yang telah diperlengkapi dengan berbagai fasilitas modern demi kenyamanan, keamanan, serta keselamatan perjalanan LRT.

Hal ini sejalan dengan program dari Presiden Joko Widodo yaitu penyediaan angkutan umum massal yang dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia untuk mobilitas masyarakat.

Selain itu, pengoperasian LRT Sumsel ini juga diharapkan dapat turut menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018 yang membuat citra Indonesia semakin baik dan diakui oleh masyarakat dunia, khususnya di kawasan Asia.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018