Sungailiat (Antaranews Babel) - Meirini Marcelinda (16) warga Desa Air Saga di Kecamatan Tanjung Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung anak yatim piatu salah seorang penerima beasiswa kelas unggulan yang diprogramkan PT Timah tbk siap menggapai impiannya hingga ke jejang lebih tinggi.
"Saya siap berjuang dengan belajar dan berdoa agar apa yang saya cita-citakan bisa tercapai hingga ke tingkat yang lebih tinggi," kata Meirini di Sungailiat, Senin.
Dikatakannya, tidak terbayang menjadi salah satu siswa yang menerima beasiswa dari PT Timah tbk, puluhan siswa di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur bersaing guna mendapatkan posisi tersebut.
Menurutnya, keberhasilannya mendapat beasiswa dikarenakan menjadi salah seorang siswa yang memiliki prestasi sejak duduk di kelas satu sekolah menengah pertama.
"Saya memang sering jadi juara kelas walaupun tidak juara satu hanya juara dua dan tiga setiap kali semester hingga lulus, ternyata itu jadi perhitungan tim panitia seleksi," katanya.
Diharapkannya, segala upaya dan doa yang sudah dirasakannya saat ini tidak sia-sia demi membawa nama baik keluarga khususnya bagi kedua orang tua yang sudah tiada.
Sementara, Yusri (61) kakek Meirini mengatakan, sangat bangga dengan cucunya sebab dengan segala keterbatasan tidak mengecilkan niatnya untuk belajar demi menggapai cita-citanya.
"Rini sejak umur empat tahun sudah ditinggal ibu dan ayahnya lalu ikut saya sama neneknya. Anaknya tidak banyak keinginan, pendiam dan selalu di rumah bantu neneknya, tidak seperti anak lain sering keluar jalan-jalan," katanya.
Ditambahkannya, beasiswa yang diterima Rini diharapkan bisa membawa menuju impiannya untuk membanggakan orang tua dan keluarga dengan kepintaran dan kecerdasannya di dunia pendidikan.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada PT Timah tbk yang sudah menerima Rini sebagai salah seorang siswa penerima beasiswa kelas unggulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Saya siap berjuang dengan belajar dan berdoa agar apa yang saya cita-citakan bisa tercapai hingga ke tingkat yang lebih tinggi," kata Meirini di Sungailiat, Senin.
Dikatakannya, tidak terbayang menjadi salah satu siswa yang menerima beasiswa dari PT Timah tbk, puluhan siswa di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur bersaing guna mendapatkan posisi tersebut.
Menurutnya, keberhasilannya mendapat beasiswa dikarenakan menjadi salah seorang siswa yang memiliki prestasi sejak duduk di kelas satu sekolah menengah pertama.
"Saya memang sering jadi juara kelas walaupun tidak juara satu hanya juara dua dan tiga setiap kali semester hingga lulus, ternyata itu jadi perhitungan tim panitia seleksi," katanya.
Diharapkannya, segala upaya dan doa yang sudah dirasakannya saat ini tidak sia-sia demi membawa nama baik keluarga khususnya bagi kedua orang tua yang sudah tiada.
Sementara, Yusri (61) kakek Meirini mengatakan, sangat bangga dengan cucunya sebab dengan segala keterbatasan tidak mengecilkan niatnya untuk belajar demi menggapai cita-citanya.
"Rini sejak umur empat tahun sudah ditinggal ibu dan ayahnya lalu ikut saya sama neneknya. Anaknya tidak banyak keinginan, pendiam dan selalu di rumah bantu neneknya, tidak seperti anak lain sering keluar jalan-jalan," katanya.
Ditambahkannya, beasiswa yang diterima Rini diharapkan bisa membawa menuju impiannya untuk membanggakan orang tua dan keluarga dengan kepintaran dan kecerdasannya di dunia pendidikan.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada PT Timah tbk yang sudah menerima Rini sebagai salah seorang siswa penerima beasiswa kelas unggulan.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018