Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan meminta koperasi pengelolaan lada putih meningkatkan kualitas guna mendongkrak harga komoditas itu di tingkat petani.

"Koperasi ini memiliki peran penting untuk mengawal dan menjaga kualitas untuk meningkatkan harga dan hasil lada petani," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan saat ini harga lada putih di tingkat petani masih rendah yakni di kisaran Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram, sehingga berdampak langsung terhadap penurunan ekspor komoditas khas daerah itu.

"Dulu jumlah ekspor lada mencapai 35 ribu hingga 60 ribu ton. Namun sekarang ini ekspor lada hanya berada di kisaran 2.000 ton per bulan," ujarnya.

Oleh karena itu, pemerintah provinsi terus berupaya untuk mengoptimalkan program resi gudang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani lada serta menjaga keberlangsungan stok lada Bangka Belitung.

"Koperasi lada ini merupakan bagian dari upaya memberdayakan petani agar lebih berkualitas. Keberadaan koperasi ini hendaknya dapat memberikan manfaat dan semangat serta membuat sukses program resi gudang," katanya.

Ketua Koperasi Lada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Magrizan mengatakan koperasinya akan terus melakukan pengolahan lada petani.      

"Saat ini kita telah memiliki tiga gudang lada yaitu di Air Mangkok, gudang lada juga ada di Desa Puding dan Desa Mangkok untuk menampung hasil pertanian lada petani daerah ini," katanya.

Ia mengatakan gudang lada ini dilengkapi mesin pengolahan untuk meningkatkan kualitas lada petani pada akhirnya dapat menaikkan harga di pasar global.

"Dalam sehari mesin pengolahan ini  bisa memproduksi 30 ton per hari. Oleh karena itu, kami berharap petani mendukung program ini dengan menjadi anggota koperasi. Tujuan koperasi ini untuk mensejahterakan pesertanya," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018