Muntok (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan menambah sembilan desa yang merealisasikan pembangunan fisik program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas).
"Kami optimistis target tersebut terealisasi seiring meningkatnya kesadaran warga dan perangkat pemerintahan desa terkait jaminan ketersediaan air bersih untuk masyarakat," kata Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Kabupaten Bangka Barat, Saiful Pudri di Muntok, Senin.
Menurut dia, program Pamsimas merupakan salah satu agenda strategis pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan.
Pada 2018 di Kabupaten Bangka Barat program pamsimas akan direalisasikan pembangunan fisiknya di sembilan desa, yaitu Desa Airnyatoh, Pangek, Airmenduyung, Berang, Tuik, Rukam, Tumbakpetar, Simpangtiga dan Desa Pusuk.
Pada 2017 telah dilakukan pembangunan fisik di 10 desa, yaitu Desa Buyankelumbi, Tugang, Airbulin, Terentang, Ibul, Peradong, Kundi, Bukitterak, Semulut dan Desa Airlimau.
"Dengan adanya program pamsimas kami harapkan ke depan ketersediaan air minum semakin terjamin dan kesadaran penerapan perilaku bersih dan sehat semakin meningkat karena mendapatkan dukungan pendanaan pemerintah pusat dan daerah," kata dia.
Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan Bappelitbangda Kabupaten Bangka Barat, Amar Sopi mengharapkan ke depan semakin banyak desa yang berminat mengikuti program pamsimas.
"Kami akan terus mendorong masyarakat dan pemerintah desa merespons program pamsimas agar bisa menangkap peluang mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat yang nilainya cukup besar untuk penyediaan air bersih," kata dia.
Dalam program tersebut, pemerintah pusat menyediakan anggaran yang nilainya bisa mencapai sekitar 80 persen dari kebutuhan kegiatan sebagai bentuk keseriusan dalam upaya menjamin ketersediakan air bersih untuk rakyat sekaligus menyediakan sanitasi total berbasis masyarakat.
Menurut dia, pamsimas sangat cocok diterapkan di daerah itu, terutama di desa yang berada di daerah kekurangan ketersediaan air bersih.
"Program ini cocok diterapkan di desa yang belum terjangkau PDAM karena akan memudahkan masyarakat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan," kata Amar Sopi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami optimistis target tersebut terealisasi seiring meningkatnya kesadaran warga dan perangkat pemerintahan desa terkait jaminan ketersediaan air bersih untuk masyarakat," kata Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Kabupaten Bangka Barat, Saiful Pudri di Muntok, Senin.
Menurut dia, program Pamsimas merupakan salah satu agenda strategis pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan.
Pada 2018 di Kabupaten Bangka Barat program pamsimas akan direalisasikan pembangunan fisiknya di sembilan desa, yaitu Desa Airnyatoh, Pangek, Airmenduyung, Berang, Tuik, Rukam, Tumbakpetar, Simpangtiga dan Desa Pusuk.
Pada 2017 telah dilakukan pembangunan fisik di 10 desa, yaitu Desa Buyankelumbi, Tugang, Airbulin, Terentang, Ibul, Peradong, Kundi, Bukitterak, Semulut dan Desa Airlimau.
"Dengan adanya program pamsimas kami harapkan ke depan ketersediaan air minum semakin terjamin dan kesadaran penerapan perilaku bersih dan sehat semakin meningkat karena mendapatkan dukungan pendanaan pemerintah pusat dan daerah," kata dia.
Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Kewilayahan Bappelitbangda Kabupaten Bangka Barat, Amar Sopi mengharapkan ke depan semakin banyak desa yang berminat mengikuti program pamsimas.
"Kami akan terus mendorong masyarakat dan pemerintah desa merespons program pamsimas agar bisa menangkap peluang mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat yang nilainya cukup besar untuk penyediaan air bersih," kata dia.
Dalam program tersebut, pemerintah pusat menyediakan anggaran yang nilainya bisa mencapai sekitar 80 persen dari kebutuhan kegiatan sebagai bentuk keseriusan dalam upaya menjamin ketersediakan air bersih untuk rakyat sekaligus menyediakan sanitasi total berbasis masyarakat.
Menurut dia, pamsimas sangat cocok diterapkan di daerah itu, terutama di desa yang berada di daerah kekurangan ketersediaan air bersih.
"Program ini cocok diterapkan di desa yang belum terjangkau PDAM karena akan memudahkan masyarakat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan," kata Amar Sopi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018