Jakarta (Antaranews Babel) - Indonesia dan Australia menyepakati Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA).
"Dalam pertemuan tadi saya juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dengan Australia. Australia merupakan salah satu mitra penting Indonesia di kawasan, Australia juga merupakan salah satu mitra penting bagi ASEAN," kata Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jumat.
Presiden Joko Widodo pada hari ini menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Bogor.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi dan PM Morrison juga menyaksikan penandatangan deklarasi bersama IA-CEPA yang ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dengan Menteri Perdagangan dan Pariwisata dan Investasi Australia Simon Birmingham; nota kesepakatan (MoU) antara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Perdagangan dan Pariwisata dan Investasi Australia Simon Birmingham; MoU antara Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Menteri Perdagangan dan Pariwisata dan Investasi Australia Simon Birmingham serta MoU antara Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi dan "Ambassador for Cyber Affair" Kementerian Luar Negeri Australia Tobias Feakin.
"Kami menyambut baik peningkatan hubungan dari 'comprehensive partnership' menjadi 'comprehensive strategic partnership'. Kami juga menegaskan pentingnya keterbukaan ekonomi dan upaya memperkokoh hubungan ekonomi yang saling menguntungkan," ungkap Presiden.
Pembahasan yang lain adalah terkait pentingnya untuk menekankan terhadap penghormatan atas hukum internasional dan penghormatan terhadap kedaulatan masing-masing negara.
"Kami juga sepakat untuk bekerja sama terus dalam meningkatkan kerja sama di bidang keamanan, termasuk di dalamnya bidang 'cyber security'. Kami memiliki komitmen yang tinggi untuk terus berkolaborasi dalam penanganan isu kawasan dan dunia termasuk di dalamnya pemberantasan terorisme dan melanjutkan komunikasi mengenai pengembangan konsep Indo-Pasifik serta mengenai isu Palestina," tambah Presiden.
Presiden dengan mengatasnamakan rakyat Indonesia juga mengucapkan selamat kepada Scott Morrison atas jabatan barunya sebagai perdana menteri.
Indonesia adalah negara pertama yang dikungjungi PM Morrison setelah resmi menjabat sebagai PM Australia pada Jumat (24/8) setelah pendahulunya Malcolm Turnbull mengundurkan diri dari parlemen. Turnbull menolak ikut dalam rapat internal perebutan kepemimpinan (leadership spill) anggota parlemen Partai Liberal di Canberra.
Scott Morrison tadinya adalah Menteri Keuangan pada pemerintahan Turnbull dan Menteri Imigrasi dan Keamanan Perbatasan di era PM Tony Abbott.
"Saya dan PM Morisson telah melakukan pembicaraan telepon pada 24 Agustus 2018 sehari setelah pelantikan PM Morisson. Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi negara pertama yang dikunjungi PM Morisson. Hal ini dapat dimaknai sebagai komitmen kuat pemerintah baru Australia untuk terus membangun sebuah hubungan yang kuat yang saling menghormati dan saling menguntungkan," tegas Presiden Joko Widodo.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto; Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Kepala Bekraf Triawan Munaf; Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong; Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekrataris Kabinet Pramono Anung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Dalam pertemuan tadi saya juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dengan Australia. Australia merupakan salah satu mitra penting Indonesia di kawasan, Australia juga merupakan salah satu mitra penting bagi ASEAN," kata Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jumat.
Presiden Joko Widodo pada hari ini menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Bogor.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi dan PM Morrison juga menyaksikan penandatangan deklarasi bersama IA-CEPA yang ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dengan Menteri Perdagangan dan Pariwisata dan Investasi Australia Simon Birmingham; nota kesepakatan (MoU) antara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Perdagangan dan Pariwisata dan Investasi Australia Simon Birmingham; MoU antara Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Menteri Perdagangan dan Pariwisata dan Investasi Australia Simon Birmingham serta MoU antara Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi dan "Ambassador for Cyber Affair" Kementerian Luar Negeri Australia Tobias Feakin.
"Kami menyambut baik peningkatan hubungan dari 'comprehensive partnership' menjadi 'comprehensive strategic partnership'. Kami juga menegaskan pentingnya keterbukaan ekonomi dan upaya memperkokoh hubungan ekonomi yang saling menguntungkan," ungkap Presiden.
Pembahasan yang lain adalah terkait pentingnya untuk menekankan terhadap penghormatan atas hukum internasional dan penghormatan terhadap kedaulatan masing-masing negara.
"Kami juga sepakat untuk bekerja sama terus dalam meningkatkan kerja sama di bidang keamanan, termasuk di dalamnya bidang 'cyber security'. Kami memiliki komitmen yang tinggi untuk terus berkolaborasi dalam penanganan isu kawasan dan dunia termasuk di dalamnya pemberantasan terorisme dan melanjutkan komunikasi mengenai pengembangan konsep Indo-Pasifik serta mengenai isu Palestina," tambah Presiden.
Presiden dengan mengatasnamakan rakyat Indonesia juga mengucapkan selamat kepada Scott Morrison atas jabatan barunya sebagai perdana menteri.
Indonesia adalah negara pertama yang dikungjungi PM Morrison setelah resmi menjabat sebagai PM Australia pada Jumat (24/8) setelah pendahulunya Malcolm Turnbull mengundurkan diri dari parlemen. Turnbull menolak ikut dalam rapat internal perebutan kepemimpinan (leadership spill) anggota parlemen Partai Liberal di Canberra.
Scott Morrison tadinya adalah Menteri Keuangan pada pemerintahan Turnbull dan Menteri Imigrasi dan Keamanan Perbatasan di era PM Tony Abbott.
"Saya dan PM Morisson telah melakukan pembicaraan telepon pada 24 Agustus 2018 sehari setelah pelantikan PM Morisson. Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi negara pertama yang dikunjungi PM Morisson. Hal ini dapat dimaknai sebagai komitmen kuat pemerintah baru Australia untuk terus membangun sebuah hubungan yang kuat yang saling menghormati dan saling menguntungkan," tegas Presiden Joko Widodo.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto; Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Kepala Bekraf Triawan Munaf; Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong; Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekrataris Kabinet Pramono Anung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018