Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Museum Timah Indonesia membangun studio mini yang akan menayangkan flim sejarah penambangan bijih timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada zaman penjajahan.

"Mudah-mudahan November tahun ini studio mini selesai, sehingga pengunjung museum dapat menyaksikan flim penambangan bijih timah pada zaman penjajahan," kata Kepala Museum Timah Indonesia Muhammad  Taufik di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan pembangunan studio mini merupakan salah satu upaya Museum Timah Indonesia dalam meningkatkan kunjungan dan pendidikan sejarah penambangan bijih timah pengunjung, wisatawan  lokal, nasional dan internasional.

"Selama ini pengunjung hanya menyaksikan foto, replika sejarah penambangan bijih timah di darat dan laut," ujarnya.

Menurut dia dalam lima tahun terakhir jumlah wisatawan lokal, nasional dan internasional mencapai 118.203 orang.  Jumlah wisatawan 2013 sebanyak 16.342 orang, 2014 sebanyak 18.818 orang, 2015 sebanyak 22.453 orang, 2016 sebanyak 28.798 orang 2017 sebanyak 31.792 orang.

"Kami optimistis dengan adanya bioskop mini ini pengunjung museum akan mengalami peningkatan tinggi, karena pelajar dan wisatawan bisa menyaksikan flim penambangan timah pada zaman dulu," katanya.

Ia menambahkan selama ini minat wisatawan berkunjung ke Museum Timah Indonesia cukup tinggi, karena mereka tidak hanya mengetahui sejarah penambangan bijih timah, tetapi juga bisa berwisata ke tempat-tempat bersejarah lainnya menggunakan mobil pownis merupakan angkutan umum masyarakat Bangka Belitung pada 1970.

"Wisatawan dan pelajar sangat senang berkeliling menggunakan bus pownis ke tempat-tempat bersejarah seperti masjid Jamik, Rumah Residen, Taman Sari, Menara Air, Pemakaman Belanda dan tempat bersejarah lainnya di Kota Pangkalpinang," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018