Koba (Antaranews Babel) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta warga mewaspadai wabah penyakit flu Singapura yang rentan menyerang anak usia balita.

"Kendati tidak ada ditemukan kasus flu Singapura di daerah ini namun warga terutama orang tua yang memiliki anak balita harus waspada karena penularannya sangat cepat dan terkadang tanpa disadari," kata Kepala Dinkes Bangka Tengah, dr Bahrun R Siregar di Koba, Kamis.

Ia menjelaskan, gejala flu Singapura yaitu berawal dari demam tinggi kemudian keluar bercak merah seperti penyakit campak pada kaki, tangan dan mulut.

"Biasanya flu Singapura ini sangat rentan menyerang balita yang daya tahan tubuhnya lemah, proses penularannya sangat cepat dengan masa inkubasi selama tujuh hari," terangnya.

Ia menyatakan, flu Singapura bukan jenis penyakit yang mematikan karena biasanya hilang dengan sendirinya setelah tujuh hari jika daya tahan tubuh anak sudah mulai membaik.

"Namun flu Singapura ini cukup membuat kalangan orang tua khawatir karena anak mengalami demam tinggi dan kemudian muncul bercak merah bada bagian organ tubuh tertentu," katanya.

Namun Bahrun menyarankan kalangan orang tua tidak perlu panik karena tidak ada penanganan khusus terhadap penyakit yang satu ini.

"Para orang tua cukup menjaga daya tahan tubuh anak, ketika penyakit itu menyerang anak maka lawan dengan memberikan makanan yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh anak," jelasnya.

Ia menyebutkan para orang tua jangan lalai memberikan sarapan pagi dengan asupan gizi yang cukup kepada anak usia balita karena mampu meningkatkan kekebalan tubuh.

"Kadang-kadang orang tua sering lalai memberikan sarapan pagi kepada anaknya, pola buruk seperti ini bisa melemahkan daya tahan tubuh anak sehingga rentan masuk berbagai penyakit termasuk flu Singapura," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018