Jakarta (Antaranews Babel) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banyak relawan asing yang tiba-tiba datang ke Palu, Sulawesi Tengah, tanpa berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia.

"Ada yang perorangan, ada yang dari organisasi asing, menggunakan visa turis dan tanpa keahlian yang diperlukan sesuai yang ditetapkan pemerintah Indonesia," kata Sutopo dalam pesan tertulis di Jakarta, Jumat.

Sutopo menegaskan pemerintah hanya memerlukan bantuan asing berupa transportasi udara, pengolahan air, generator set dan tenda. Namun banyak sukarelawan asing yang kemudian datang dengan niat menjadi bagian dari tim pencarian dan pertolongan meski sebagian tidak dapat menunjukkan keahlian.

"Apalagi, evakuasi, pencarian dan pertolongan akan dihentikan secara resmi pada Jumat sore ini," jelasnya.

Sutopo membantah rumor bahwa pemerintah Indonesia mengusir relawan asing dari Sulawesi Tengah, menyatakan bahwa pemerintah hanya meminta relawan asing memenuhi persyaratan dan prosedur yang ditetapkan.

"Pemerintah Indonesia berterima kasih atas bantuan asing yang dapat membantu masyarakat terdampak bencana. Namun, ikuti ketentuan yang ada," tuturnya.

Sutopo mengatakan sukarelawan asing yang datang tanpa melapor dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri diminta melapor terlebih dahulu. Sementara yang sudah mengikuti prosedur dan memenuhi ketentuan bisa tetap bekerja di Palu.

"Di negara lain yang terjadi bencana, pemerintahnya juga memberlakukan persyaratan dan prosedur. Tidak semua bebas langsung masuk ke daerah bencana," katanya.

Pewarta: Dewanto Samodro

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018