Toboali,Babel (Antaranews Babel) - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggecarkan sosialisasi bahaya virus rubella, guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengimunisasi anaknya berusia 9 bulan hingga 15 tahun.
"Vaksinisasi MR ini sangat penting, karena mengatisipasi terjangkitnya virus rubella kepada anak," kata Sekretaris Dinas Kesehatan, Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Khaidar di Toboali, Sabtu.
Ia mengatakan realisasi vaksinasi MR di Bangka Selatan masih terbilang rendah dan belum memenuhi target nasional lantaran masih banyaknya pro dan kontra di tengah masyarakat terkait bahan baku pembuatan vaksin tersebut.
"Kami sudah menjelaskan, memberikan pemahaman tentang pembuatan vaksin MR yang dinilai masyarakat bersinggungan dengan enzim tripsin dari pankreas babi. Padahal produk akhir tidak mengandung lagi, karena enzim tripsin itu hanya media pemisah untuk mengembangbiakkan virus dan virusnya itu yang diambil untuk vaksin," ujarnya.
Menurut dia vaksin imunisasi MR ini bisa digunakan masyarakat Muslim dengan merujuk pada fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penggunaan vaksin MR produk dari SII (Serum Institute of India) untuk imunisasi.
"Vaksin ini bisa digunakan masyarakat Muslim, apalagi sudah ada fatwa dari MUI yang memperbolehkannya," katanya.
Ia berharap agar seluruh elemen masyarakat yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda dapat membantu memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait manfaat vaksin ini, agar terbentuknya kekebalan kelompok atau masyarakat sehingga rantai penularan virus itu akan terputus.
"Vaksin MR ini terdapat dua antigen untuk mencegah dua penyakit. Suatu anak kalau sudah terkena virus ini, sedangkan imunitasnya jelek akan berdampak komplikasi, radang pada otak dan menyebabkan kematian.?
Lebih berbahaya lagi apabila menular pada ibu hamil, sebab nanti ibu hamil anaknya yang lahir dapat kena cacat bawaan, buta, tuli jantung bocor bahkan bisa menyebabkan anak lahir itu menderita keterbelakangan mental hanya gara gara rubella," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Vaksinisasi MR ini sangat penting, karena mengatisipasi terjangkitnya virus rubella kepada anak," kata Sekretaris Dinas Kesehatan, Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Khaidar di Toboali, Sabtu.
Ia mengatakan realisasi vaksinasi MR di Bangka Selatan masih terbilang rendah dan belum memenuhi target nasional lantaran masih banyaknya pro dan kontra di tengah masyarakat terkait bahan baku pembuatan vaksin tersebut.
"Kami sudah menjelaskan, memberikan pemahaman tentang pembuatan vaksin MR yang dinilai masyarakat bersinggungan dengan enzim tripsin dari pankreas babi. Padahal produk akhir tidak mengandung lagi, karena enzim tripsin itu hanya media pemisah untuk mengembangbiakkan virus dan virusnya itu yang diambil untuk vaksin," ujarnya.
Menurut dia vaksin imunisasi MR ini bisa digunakan masyarakat Muslim dengan merujuk pada fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penggunaan vaksin MR produk dari SII (Serum Institute of India) untuk imunisasi.
"Vaksin ini bisa digunakan masyarakat Muslim, apalagi sudah ada fatwa dari MUI yang memperbolehkannya," katanya.
Ia berharap agar seluruh elemen masyarakat yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda dapat membantu memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait manfaat vaksin ini, agar terbentuknya kekebalan kelompok atau masyarakat sehingga rantai penularan virus itu akan terputus.
"Vaksin MR ini terdapat dua antigen untuk mencegah dua penyakit. Suatu anak kalau sudah terkena virus ini, sedangkan imunitasnya jelek akan berdampak komplikasi, radang pada otak dan menyebabkan kematian.?
Lebih berbahaya lagi apabila menular pada ibu hamil, sebab nanti ibu hamil anaknya yang lahir dapat kena cacat bawaan, buta, tuli jantung bocor bahkan bisa menyebabkan anak lahir itu menderita keterbelakangan mental hanya gara gara rubella," katanya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018