Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membatasi pembelian oleh pedagang pengecer (pengerit) bahan bakar minyak guna mengatasi kelangkaaan BBM di SPBU.

"Kita bersama Pertamina akan memberlakukan pembatasan pembelian BBM khusus mobil pengerit," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan kebijakan pembatasan pembelian BBM bagi pengerit ini sudah dibahas bersama Pertamina dan pengelola SPBU beberapa waktu lalu dan akan diberlakukan dalam pekan ini.

Aktivitas masyarakat di Desa Air Putih, Kabupaten Bangka Barat terhambat, karena kesulitan mendapatkan BBM, ujarnya.

Tidak hanya itu, beberapa hari belakangan ini juga banyak ditemukan antrean panjang di beberapa SPBU di Pangkalpinang, Koba, Sungailiat, Muntok, karena stok BBM di SPBU habis.

"Banyak antrean panjang dan ini terjadi dimulai tengah malam hingga pagi, sehingga mengganggu pengguna jalan dan rawan kecelakaan," katanya.

Menurut dia sulitnya masyarakat mendapatkan BBM, karena ulah oknum yang tidak bertanggungjawab, diduga mereka menjual BBM ke tambang-tambang ilegal ataupun pertambangan.

"Kita akan mencari solusinya dan salah satu solusinya adalah membuat kebijakan boleh membeli bahan bakar bagi kendaraan kendaraan yang memiliki muatan, dan membatasi untuk kendaraan yang hanya untuk mengerit saja," katanya.

Sales Executive Ritel Pertamina Wilayah Kepulauan Babel, Denny Nugrahanto mengatakan persediaan BBM di Depo Pangkalbalam masih tersedia dan ketahanan stok cukup tujuh hingga 10 hari kedepan.

"Terjadi antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU, karena adanya masyarakat yang ngerit," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018