Muntok (Antaranews Babel) - Gabungan kelompok tani Tanjungjaya Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan usaha budi daya jamur tiram untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
"Budi daya jamur ini kami yakini akan berkembang karena belum adanya usaha sejenis di daerah itu, peluang pasar masih terbuka," kata ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) Tanjungjaya, Chendra di Muntok, Rabu.
Menurut dia, budi daya jamur tiram belum banyak dilirik banyak orang di daerah itu, padahak jika ditekuni sungguh-sungguh bisa menjadi usaha yang cukup menjanjikan.
"Sebagai usaha sampingan saja dengan memelihara sekitar 1.000 hingga 1.500 baglog saja sudah cukup menguntungkan, karena di daerah ini harga jual jamur sekitar Rp40.000 per kilogram," katanya.
Untuk setiap baglog berisi bibit dan media tanam jamur tiram biasa dijual dengan harga antara Rp5.000 hingga Rp8.000 per buah yang bisa menghasilkan antara empat hingga delapan ons jamur tiram.
Sebagai langkah awal, Gapoktan Tanjungjaya membudidayakan sekitar 1.400 baglog jamur tiram yang dimulai sekitar dua bulan lalu dan saat ini sudah mulai panen.
"Secara rutin kami pasarkan ke Pasar Muntok dan konsumen perorangan, jika masih ada sisa yang tidak terjual kami olah menjadi jamur krispi," katanya.
Menurut Chendra, usaha tersebut pernah digelutinya secara mandiri beberapa tahun lalu, namun karena kendala benih yang harua didatangkan dari Jawa, usaha terpaksa dihentikan.
"Untuk saat ini kami sudah bisa menyediakan bibit dan membuat baglog swadaya sehingga usaha diharapkan bisa berkelanjutan," katanya.
Dia berharap seiring berkembangnya usaha, bisa melengkapi peralatan pendukung, seperti alat pemanas media tanam dan alat kedap udara higienis untuk memroduksi baglog agar bibit yang dihasilkan lebih berkualitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Budi daya jamur ini kami yakini akan berkembang karena belum adanya usaha sejenis di daerah itu, peluang pasar masih terbuka," kata ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) Tanjungjaya, Chendra di Muntok, Rabu.
Menurut dia, budi daya jamur tiram belum banyak dilirik banyak orang di daerah itu, padahak jika ditekuni sungguh-sungguh bisa menjadi usaha yang cukup menjanjikan.
"Sebagai usaha sampingan saja dengan memelihara sekitar 1.000 hingga 1.500 baglog saja sudah cukup menguntungkan, karena di daerah ini harga jual jamur sekitar Rp40.000 per kilogram," katanya.
Untuk setiap baglog berisi bibit dan media tanam jamur tiram biasa dijual dengan harga antara Rp5.000 hingga Rp8.000 per buah yang bisa menghasilkan antara empat hingga delapan ons jamur tiram.
Sebagai langkah awal, Gapoktan Tanjungjaya membudidayakan sekitar 1.400 baglog jamur tiram yang dimulai sekitar dua bulan lalu dan saat ini sudah mulai panen.
"Secara rutin kami pasarkan ke Pasar Muntok dan konsumen perorangan, jika masih ada sisa yang tidak terjual kami olah menjadi jamur krispi," katanya.
Menurut Chendra, usaha tersebut pernah digelutinya secara mandiri beberapa tahun lalu, namun karena kendala benih yang harua didatangkan dari Jawa, usaha terpaksa dihentikan.
"Untuk saat ini kami sudah bisa menyediakan bibit dan membuat baglog swadaya sehingga usaha diharapkan bisa berkelanjutan," katanya.
Dia berharap seiring berkembangnya usaha, bisa melengkapi peralatan pendukung, seperti alat pemanas media tanam dan alat kedap udara higienis untuk memroduksi baglog agar bibit yang dihasilkan lebih berkualitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018