Moskow (ANTARA Babel) - Kepolisian Rusia tiba-tiba mengeluarkan manual tentang cara menghindari kebakaran dan pedofilia dalam bentuk manga, seni grafis Jepang yang sepertinya akan menjadi hal terakhir yang dikaitkan dengan kepolisian negara itu.

Manual untuk menghindari kebakaran dan pedofilia yang juga ditampilkan di laman Kementerian Dalam Negeri Rusia sejak Kamis (27/12) itu terdiri atas 24 lembar saran dan permainan untuk anak-anak prasekolah.

Buku itu mencakup beberapa situasi menegangkan, termasuk bagaimana menyemprot penyerang dengan aerosol dan bagaimana mengatur pakaian saat harus berjalan di lorong gelap (manual menyarankan untuk menyembunyikan perhiasan dan menurunkan rok).

Manual bergambar seorang ibu bersama dua anak perempuannya serta penyerang bertopeng dan beberapa polisi bertampang galak itu juga memuat saran tentang cara menyeberang jalan dan mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi dalam keadaan darurat.

Menurut laporan kantor berita RIA Novosti, kepolisian memasang manual itu di Moscow State Circus, tempat yang dianggap bisa menarik perhatian anak-anak penonton sirkus.

Selama ini Kepolisian Rusia masih menggunakan cara-cara lama untuk menjangkau publik, seperti menggunakan gambar-gambar dari kartun Soviet era 1960-an dalam iklan layanan masyarakatnya, bahkan di Moskow sekalipun.

Namun, di samping masalah itu, Kepolisian Rusia punya masalah yang lebih besar seperti tuduhan melakukan korupsi, inefisiensi dan penyalahgunaan kewenangan.

Reformasi yang dilakukan tahun 2011 gagal menggerakkan publik. Menurut survei lembaga jajak pendapat independen Levada, Oktober lalu tingkat kepercayaan publik ke polisi masih pada angka yang mengecewakan, 29 persen.

Pewarta:

Editor : Ida


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012