Toboali, Babel (Antaranews Babel) - Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional, menyarankan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merumuskan perencanaan tata ruang berdasarkakan potensi sumber daya alam yang dimiliki daerah itu.

"Seharusnya daerah membuat kebijakan tata ruang sesuai dengan potensi SDA sehingga mudah untuk mengelolanya," kata Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN, Reny Windyawati, di Tobaoli, Kamis.

Ia mengatakan sumber daya alam yang dimiliki suatu daerah harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kemakmuran rakyat.

"Salah satu sumber SDA yang dimiliki Bangka Belitung adalah timah. Pertambangan timah memang menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat," ujarnya.

Bahkan, pertambangan timah ini merupakan salah satu komoditas penyumbang devisa terbesar di Indonesia.

"Intinya kalau kita mau melihat Bangka Belitung berkembang ke depan, tentunya harus memerhatikan sumber daya alamnya. Kalau Timah sebagai potensi yang dimiliki Bangka Belitung, ya harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," katanya.

Menurut dia, mengingat pertambangan timah yang hingga kini masih menjadi sektor penggerak ekonomi masyarakat, maka disarankan agar pemerintah provinsi dalam menyusun kebijakan Tata Ruang Daerah berdasarkan potensi sumber daya alam yang dimiliki.

"Jadi harus bisa dilihat teman-teman yang nantinya menyusun tata ruang, bagaimana dia mengalokasikan ruangnya bahwa itu semua memang untuk kepentingan rakyat dan memerhatikan kepentingan stakholder," katanya.

Ia mengatakan Rapat kerja Bappeda se-Provinsi Babel yang dilaksanakan hari ini bertujuan untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tersebut.

Untuk itu diharapkan melalui kegiatan ini dapat melahirkan kebijakan, khususnya kebijakan Tata Ruang yang tepat terkait pertambangan Timah di Provinsi Bangka Belitung.

"Harus ada kebijakan-kebijakan tata ruang seperti apa, dan harus disepakati semua oleh yang ada di Provinsi Bangka Belitung. Intinya ya tadi kalau itu (timah) memang menjadi kepentingan bersama dan menjadi salah satu potensi terbesar atau sektor unggulan, ya harus dituangkan dalam tata ruang seperti apa yang tepat," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018