Jakarta (Antaranews Babel) - Tim Disaster Victim Identificafion (DVI) kembali mengidentifikasi tiga nama penumpang korban Lion Air JT 610.
"Hasil sidang rekonsoliasi pada Jumat di Rumah Sakit Sukanto ada tiga penumpang teridentifikasi, yakni atas nama Ahmad Mughni HS (45) laki-laki berdasarkan DNA, Tami Julian (25) laki-laki berdasarkan DNA, dan Hardy (31) laki-laki berdasarkan DNA," ujar Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto, Jakarta, Brigjen Pol Musyafak, saat menyampaikan keterangan pers pengidentifikasian tiga jasad korban, Jumat.
Brigjen Pol Musyafak menjelaskan sampai saat ini penumpang yang telah teridentifikasi jumlahnya mencapai 95 orang, diantaranya 70 orang laki-laki dan 25 orang perempuan.
Sebanyak 195 kantong jenazah dengan total 666 body part telah diterima pihak rumah sakit untuk kemudian diidentifikasi melalui data primer, seperti sampel DNA.
"Sampai tanggal 23 November ada 80 hingga 100 sampel DNA yang kami periksa," ungkap Musyafak.
Diketahui, pesawat Lion Air JT 610 tipe Boeing 737 Max 8 bernomor registrasi PK-LQP jatuh di perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober setelah dilaporkan hilang kontak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Hasil sidang rekonsoliasi pada Jumat di Rumah Sakit Sukanto ada tiga penumpang teridentifikasi, yakni atas nama Ahmad Mughni HS (45) laki-laki berdasarkan DNA, Tami Julian (25) laki-laki berdasarkan DNA, dan Hardy (31) laki-laki berdasarkan DNA," ujar Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto, Jakarta, Brigjen Pol Musyafak, saat menyampaikan keterangan pers pengidentifikasian tiga jasad korban, Jumat.
Brigjen Pol Musyafak menjelaskan sampai saat ini penumpang yang telah teridentifikasi jumlahnya mencapai 95 orang, diantaranya 70 orang laki-laki dan 25 orang perempuan.
Sebanyak 195 kantong jenazah dengan total 666 body part telah diterima pihak rumah sakit untuk kemudian diidentifikasi melalui data primer, seperti sampel DNA.
"Sampai tanggal 23 November ada 80 hingga 100 sampel DNA yang kami periksa," ungkap Musyafak.
Diketahui, pesawat Lion Air JT 610 tipe Boeing 737 Max 8 bernomor registrasi PK-LQP jatuh di perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober setelah dilaporkan hilang kontak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018