Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan berharap ekspor lada putih ke berbagai negara tujuan melalui Pelabuhan Pangkalbalam, agar komoditas itu tidak lagi dicampur dengan lada dari daerah lainnya.

"Saya sudah bertemu dengan Menteri Perdagangan dan meminta ekspor lada putih asal Bangka Belitung tidak lagi melalui pelabuhan di Jakarta dan Surabaya," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.

Menurut dia, selama ini lada putih yang dihasilkan dari Bangka Belitung diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Pola ekspor tersebut menyebabkan eksportir nakal mudah untul mencampurkan komoditas daerah itu dengan lada putih dari daerah lainnya.

"Saya ingin hasil panen lada petani daerah ini diekspor melalui Pelabuhan Pangkalbalam, agar tidak lagi dicampur dengan lada daerah lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan, lada putih Bangka Belitung secara alami tidak bisa ditiru dan dilebihi oleh komoditas lainnya. Tingkat kepedasannya tetap tujuh persen dan memiliki aroma yang khas.

Saat ini Vietnam berupaya membuat zat kimia untuk menyamai tingkat kepedasan lada asal Bangka Belitung, tetapi bau komoditas yang dihasilkan negara itu tidak sedap.

Sementara lada putih daerah yang dihasilkan dari Bangka Belitung wangi dan memiliki aroma alami ciri khas tersendiri.

Oleh karena itu, diharapkan pemerintah pusat untuk mengeluarkan kebijakan agar ekspor lada putih dapat dilakukan di pelabuhan Bangka Belitung, guna menjaga kualitas dan ciri khas komoditas tersebut.

"Ini jelas merugikan pemerintah daerah dan masyarakat, karena praktik pencampuran lada ini akan mempengaruhi brand `muntok white pepper` di pasar internasional," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018