Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memanfaatkan mineral ikutan timah sebagai campuran pupuk tanaman lada putih, guna membantu petani meningkatkan hasil panen komoditas ekspor itu.

"Kita memanfaatkan mineral ikutan zirkon, monazit dan lainnya sebagai campuran pupuk lada putih," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan, saat ini Pemprov Kepulauan Bangka belitung sudah menandatangani kerja sama dengan PT Pupuk Kujang untuk memproduksi pupuk dengan memanfaatkan sumber daya alam dan mineral ikutan timah yang ada di daerah itu.

"Insya Allah, PT Pupuk Kujang akan membuat formula pupuk untuk tanaman lada putih, sawit, karet dan sayur mayur," ujarnya.

Menurut dia, dulunya tanaman lada putih tahan berbagai hama penyakit dan tidak perlu membutuhkan pupuk yang banyak, karena masih alami dan bebas dari pencemaran dari aktivitas penambangan.

"Kenapa tanaman lada pada dulu tahan penyakit, karena tanah lahan perkebunan belum banyak dibongkar untuk penambangan," katanya.

Ia menambahkan, selama ini mineral ikutan timah itu belum dimanfaatkan untuk pengembangan sektor pertanian dan perkebunan, sehingga petani mengandalkan pupuk kimia yang kurang baik untuk pertumbunan tanaman komoditas khas daerah itu.

"Selama ini mineral ikutan ini banyak diseludupkan untuk kepentingan orang-orang tertentu saja," katanya.

Oleh karena itu, dengan adanya kerja sama dengan Pupuk Kujang tersebut, maka pengawasan mineral ikutan akan diperketat.

Hal itu dilakukan agar ketersediaan mineral monazit sebagai bahan baku pupuk ramah lingkungan mencukupi untuk meningkat produksi perusahaan pupuk yang berstatus BUMN itu.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018