Pangkalpinang, (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan pada 2019 ingin menerapkan sistem pendidikan sehari penuh di seluruh SMA dan SMK, sebagai upaya menciptakan generasi yang cerdas, beriman serta bertaqwa kepada tuhan. 

"Sekarang baru sebagian kecil sekolah yang sudah menerapkan sistem pendidikan sehari penuh atau full day," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin. 

Ia mengatakan sistem full day ini diterapkan pada Senin sampai Jumat, sementara Sabtu siswa hanya datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan ektra kulikuler. Dengan sistem tersebut, guru dibiasakan tidak memberi pekerjaan rumah (PR) kepada siswa, jadi tugas selesai di sekolah. 

"Di rumah siswa tinggal berdekat atau berkomunikasi dengan orang tua, sehingga hubungan batin antara anak dengan orang tua semakin dekat," ujarnya.

Menurut dia nanti kalau semua sudah penerapan full day, siswa wajib membawa makan dari rumah. Orang tua wajib masak pagi-pagi buat anaknya.

"Dengan membawa makan ke Sekolah, anak-anak diajari cara berbagi bersama teman-temannya. Misalnya anak A membawa 3 lauk, si B membawa 3 lauk, si C membawa 1 lauk, dan si D lauknya hanya pakai kecap," katanya.

Ia menambahkan dengan makan bersama-sama itu, anak-anak yang membawa lauk lebih itu diajarkan untuk memberi lauk kepada anak yang hanya lauknya kecap. Kemudian, dengan membawa makan ke sekolah, anak-anak juga diajarkan saling tukar lauk, sehingga ada rasa kebersamaan dan saling berbagi antar siswa.

"Ini adalah karakter yang harus kita tanamkan didalam jiwa anak-anak didik di sekolah," ujarnya.

Ia menegaskan dengan adanya sistem ini yang perlu diperhatikan pihak sekolah yaitu harus memprogramkan setiap pagi sebelum belajar,  bagi yang beragama Islam, untuk mengaji dan siswa beragama Kristen, Hindu, Budha diajarkan berdoa menurut agama dan kepercayaannya. 

"Ini, dimaksudkan, mendorong siswa berbuat baik dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa," katanya.
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018