Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Ketua Penyelenggara Babel Fair, Qhadafi Alfian Rasjidi membantah akan mengadakan kegiatan lomba foto tempat wisata berhadiah Rp50.000 seperti telah beredarnya foto brosur kegiatan itu di media sosial.
"Kami tidak pernah mengeluarkan brosur itu, bisa dicek di tiga bilboard kami tidak ada lomba foto wisata, yang ada hanya lomba foto keluarga. Kami menduga ada oknum-oknum yang tidak suka dan ingin menghancurkan even Babel Fair 2018 ini," ujarnya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, kegiatan Babel Fair yang akan berlangsung pada 16 Desember 2018 ini tidak menggunakan anggaran dari pemerintah sama sekali.
"Kami berjuang penuh menyelenggerakan kegiatan ini tanpa anggaran dari pemerintah. Tujuan kami menyelenggarakan kegiatan ini untuk memeriahkan dan menggerakkan perekonomian Provinsi Babel di hari ulang tahunnya yang ke-18," katanya.
Kuasa hukum penyelenggara Babel Fair, Poltak Agustin Siregar mengatakan semua informasi yang beredar di media sosial terkait kegiatan lomba foto wisata berhadiah Rp50.000 adalah hoax.
"Apa yang beredar dan viral di media sosial itu tidak benar, dalam pemberitaan tersebut seolah-olah tidak menghargai profesi fotografer, dengan adanya profesi justru kami bangga karena mereka lah yang akan meningkatkan pariwisata di Provinsi Babel", ujarnya.
Dikatakannya, baik didalam brosur maupun spanduk Babel Fair 2018 tidak terdapat lomba foto wisata tersebut, sehingga info yang beredar di media sosial ini telah merugikan pihak penyelenggara.
"Mengenai penyebaran pemberitaan hoax ini, maka telah melanggar UU Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE, karena sangat merugikan pihak penyelenggara dan Pemerintah Provinsi Babel," ujarnya.
Ia meminta bagi media yang memberitakan hal tersebut untuk dapat memberikan hak jawab kepada penyelenggara Babel Fair, karena dalam pemberitaan sebelumnya tidak ada konfirmasi dengan pihak penyelenggara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami tidak pernah mengeluarkan brosur itu, bisa dicek di tiga bilboard kami tidak ada lomba foto wisata, yang ada hanya lomba foto keluarga. Kami menduga ada oknum-oknum yang tidak suka dan ingin menghancurkan even Babel Fair 2018 ini," ujarnya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, kegiatan Babel Fair yang akan berlangsung pada 16 Desember 2018 ini tidak menggunakan anggaran dari pemerintah sama sekali.
"Kami berjuang penuh menyelenggerakan kegiatan ini tanpa anggaran dari pemerintah. Tujuan kami menyelenggarakan kegiatan ini untuk memeriahkan dan menggerakkan perekonomian Provinsi Babel di hari ulang tahunnya yang ke-18," katanya.
Kuasa hukum penyelenggara Babel Fair, Poltak Agustin Siregar mengatakan semua informasi yang beredar di media sosial terkait kegiatan lomba foto wisata berhadiah Rp50.000 adalah hoax.
"Apa yang beredar dan viral di media sosial itu tidak benar, dalam pemberitaan tersebut seolah-olah tidak menghargai profesi fotografer, dengan adanya profesi justru kami bangga karena mereka lah yang akan meningkatkan pariwisata di Provinsi Babel", ujarnya.
Dikatakannya, baik didalam brosur maupun spanduk Babel Fair 2018 tidak terdapat lomba foto wisata tersebut, sehingga info yang beredar di media sosial ini telah merugikan pihak penyelenggara.
"Mengenai penyebaran pemberitaan hoax ini, maka telah melanggar UU Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE, karena sangat merugikan pihak penyelenggara dan Pemerintah Provinsi Babel," ujarnya.
Ia meminta bagi media yang memberitakan hal tersebut untuk dapat memberikan hak jawab kepada penyelenggara Babel Fair, karena dalam pemberitaan sebelumnya tidak ada konfirmasi dengan pihak penyelenggara.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018