Jakarta (Antaranews Babel) - Koordinator Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil A Simanjuntak, mengatakan, pasangan calon presiden-wakil presiden itu ketika turun ke bawah atau "turba" ke daerah-daerah menggunakan format 5-2.

"Jadi formatnya 5-2, lima daerah di Pulau Jawa dan dua daerah di luar Pulau Jawa," kata Simanjuntak, di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Jumat.

Ia mencontohkan Prabowo sudah menjalankan format tersebut misalnya kunjungan ke beberapa daerah di luar Pulau Jawa, di antaranya Kupang dan Atambua (NTT), Aceh, dan Ambon (Maluku).

Ia mengatakan, format kampanye itu didorong untuk memasifkan kampanye kedepannya karena waktunya tinggal 111 hari lagi sehingga harus dimanfaatkan dengan baik. "Format ini digunakan Prabowo dan Sandi, keduanya menggunakan format 5-2," ujarnya.

Selain itu, Simanjuntak mengatakan, mereka memindahkan posko pemenangan ke wilayah Jawa Tengah khususnya wilayah Solo Raya, agar mendorong para relawan lebih bergerak akseleratif dalam memenangkan pasangan Prabowo-Sandi.

Ia mengatakan, BPN Prabowo-Sandi memang sedang memasifkan pembentukan pos pemenangan di daerah Jawa Tengah khusus Solo Raya yang di dalamnya terdapat daerah Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Sragen, dan Karang Anyar.

"Teman-teman ingin memasifkan posko pemenangan itu untuk mendorong relawan sebagai motor tim sukses untuk bergerak lebih akseleratif," kata Simanjuntak.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei internal, beberapa basis massa dukungan yang harus "diserbu" untuk dikuasai, salah satunya Jawa Tengah sehingga BPN Prabowo-Sandi memasifkan pembentukan posko pemenangan di wilayah tersebut.

Ia mengakui  saat ini yang paling banyak terbentuk adalah para relawan karena terbentuk tanpa terkoordinasi karena berawal dari gelombang besar di tengah masyarakat.

Namun dia mengatakan, para relawan itu sangat berkontribusi bagi pemenangan Prabowo-Sandi sehingga posko pemenangan yang dibenuk, dimassifkan bagi para relawan.

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018