Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan kompos blok buatan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Bapedas), guna menghijaukan lahan kritis bekas penambangan bijih timah di daerah itu.

"Saya yakin pohon yang ditanam di lahan kritis menggunakan pupuk kompos blok ini akan hidup," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin.

Menurut dia kompos blok ciptaan Kepala Bapedas ini tidak hanya mempercepat program rehabilitas lahan kritis, tetapi juga menghemat biaya pemerintah dalam menghijaukan kembali lahan-lahan bekas penambangan bijih timah ini.

"Kompos blok ini secara otomatis memberikan makanan kepada tanaman yang baru ditanam selama dua tahun, artinya dalam jangka waktu itu tanaman tersebut tidak perlu dipupuk lagi," ujarnya.

Oleh karena, pelaksanaan kegiatan penghijauan pada 2019 dan tahun selanjutnya akan memanfaatkan atau menggunakan pupuk kompos blok ciptaan Kepala Bapedas Batu Rusa Cerucuk ini.

"Kompos murah meriah ini sudah melalui penelitian dan hasilnya sangat memuaskan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman di lahan kritis," katanya.

Ia mengajak masyarakat peduli lingkungan, lsm, perusahaan BUMN dan swasta untuk juga memanfaatkan pupuk blok buatan Bapedas ini untuk memulihkan lahan kritis.

"Kita berharap masyarakat juga menggunakan kompos ini, agar penanaman pohon yang dilakukan tidak terkesan serimonial, karena banyaknya pohon yang ditanam mati akibat pupuk yang tidak baik," ujarnya.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Babel, Marwan mengatakan penanaman 2.000 pohon di lahan bekas tambang samping Bandara Depati Amir Pangkalpinang akan menggunakan kompos blok Bapedas.

"Kita telah memesan kompos ini untuk penanaman bibit  buah-buhan yang akan digelar dalam waktu dekat ini," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019