Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta masyarakat tidak menolak fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk pembawa virus dengue, karena menghambat upaya pemerintah dalam menekan demam berdarah dengue di daerah itu.

"Selama ini kegiatan fogging kurang berjalan dengan baik, karena adanya penolakan dari masyarakat," kata Staf Ahli Penyakit Menular Dinkes Kepulauan Babel Syaifullah di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan selama Januari 2019, petugas telah melakukan 236 kali pengasapan nyamuk aedes aegypti di kabupaten/kota di kabupaten/kota dengan rincian Kota Pangkalpinang 66 kali, Kabupaten Bangka 80 kali.

Selanjutnya kegiatan fogging di Kabupaten Bangka Barat 32 kali, Bangka Selatan 6 kali, Bangka Tengah 26 kali, Belitung 12 kali dan  Belitung Timur 14 kali kegiatan pengasapan nyamuk dewasa.

"Setiap akan melakukan fogging, warga selalu menghalangi petugas untuk tidak melakukan pengasapan di lingkungan rumahnya. Alasan mereka cukup beragam, minsalnya asap pembasmi nyamuk tersebut bau, menimbulkan batuk dan lainnya," ujarnya.

Menurut dia dalam antisipasi pencegahan wabah demam berdarah dengue dengan pengasapan merupakan langkah terkahir yang dapat dilakukan. Sebelum fogging, petugas sudah melakukan upaya-upaya seperti Penyelidikan epidemologi, pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan kasus DBD tersebut.

"Pengasapan ini langkah terakhir untuk mencegah menularan DBD yang ditularkan nyamuk pembawa virus dengue tersebut," ujarnya.

Oleh karena itu, diharapkan masyarakat mendukung kegiatan pengasapan ini agar nyamuk DBD ini bisa mati dan tidak berkembang biak di lingkungannya.

"Kami berharap tidak lagi menolak fogging, karena kriteria pengasapan ini yaitu asap tersebut harus masuk dalam rumah, apabila tidak masuk maka itu akan menjadi peluang berkembangbiaknya nyamuk tersebut," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019