Jakarta (Antaranews Babel) - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menilai Capres 02 Prabowo Subianto gagal memahami substansi pertanyaan  Capres 01 Joko Widodo soal unicorn.

Ia mengatakan hal itu di Jakarta, Minggu (17/2) malam, menanggapi jalannya Debat Capres kedua yang diselenggarakan KPU di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2) malam.

Menurut dia, Jokowi, menanyakan kepada Capres 02 Prabowo Subianto, kebijakan apa yang yang akan dilakukannya untuk membangun infrastruktur demi pengembangan unicorn? "Pertanyaan tersebut, ternyata gagal dipahami oleh Pak Prabowo," katanya.

Ia menilai, dalam setiap persoalan Prabowo memiliki kekhawatiran berlebihan terhadap segala sesuatu terkait dengan luar negeri. "Namun sangat disayangkan, Prabowo tidak memahami realitas kompetisi antarbangsa, sehingga persoalan infrastruktur kebijakan untuk unicorn gagal dipahami," katanya.

Alumni Teknik Kimia Universitas Gajahmada Yogyakarta ini menegaskan, dengan gagal pahamnya Prabowo terhadap "unicorn" maka para pemuda Indonesia, khususnya generasi milenial, akan memertanyakan komitmen dan visi-misi Prabowo terhadap pengembangan teknologi informasi sebagai syarat penting kemajuan bangsa.

"Pak Prabowo melihat pengembangan teknologi informasi dalam persektif pesimis. Padahal, pemimpin harus mencari peluang dan menjawab tantangan, termasuk bagaimana melakukan terobosan untuk merebut masa depan," katanya.

Ia menambahkan, kebijakan industri 4.0 pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia membuat prestasi yang membanggakan di mana dari tujuh "unicorn" di Asia, empat di antaranya berasal dari Indonesia. "Generasi milenial adalah generasi digital, berpandangan luas, dan teknologi informasi menjadi menu sehari-hari," katanya.

Dengan pertanyaan substansif Joko Widodo yang sangat menohok terkait unicorn tersebut, menurut Hasto, dipastikan preferensi para pemuda, generasi milenial, dan mereka yang masih ragu-ragu, akan dipastikan bergeser kepada capres Jokowi.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019