Sungailiat (Antaranews Babel) - Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar forum sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna menurunkan prevalensi stunting di daerah itu.
"Kami dari Diskominfotik Bangka bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan kegiatan ini untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Bangka," kata Kepala Diskominfotik Kabupaten Bangka, Asmawi Alie di Sungailiat, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang stunting kepada masyarakat serta meningkatkan PHBS di masyarakat khususnya di Kabupaten Bangka.
Menurut dia, peserta sebanyak 90 orang berasal dari 10 desa di Kabupaten Bangka diantaranya Desa Rekam, Air Duren, Kota Kapur, Riding Panjang, Mendo, Maras Senang, Penahan, Cengkong Abang, Neknang dan Saing.
"Diharapkan dengan kegiatan ini akan semakin meningkatkan pemahaman masyarakat terkait PHBS khususnya di Bangka," katanya.
Sementara, Asisten Bupati Bangka Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Teddy Sudarsono, mengatakan salah satu permasalahan kesehatan yang dihadapi dewasa ini adalah masalah gizi buruk pada balita, hal ini akan berdampak buruk terhadap sumber daya manusia di masa mendatang.
"Kurang gizi menyebabkan kegagalan pertumbuhan berat badan rendah, kecil, pendek, kurus serta daya tahan tubuh yang rendah," kata Teddy Sudarsono.
Menurut dia, kondisi gizi buruk inilah menyebabkan kondisi disebut stunting, menyebabkan perkembangan otak terhambat dan tidak maksimal mengakibatkan kemampuan mental dan belajar kurang.
Kondisi ini harus mendapat perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Bangka sesuai dengan visi misi yaitu ingin menciptakan masyarakat yang mulia, yang memiliki kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban yang bermartabat dan unggul menjadi manusia yang sehat, berilmu pengetahuan, cakap, kreatif dan mandiri.
"Program peningkatan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten Bangka, termasuk kegiatan yang akan meningkatkan pemahaman pola PHBS masyarakat ke arah lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami dari Diskominfotik Bangka bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan kegiatan ini untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Bangka," kata Kepala Diskominfotik Kabupaten Bangka, Asmawi Alie di Sungailiat, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang stunting kepada masyarakat serta meningkatkan PHBS di masyarakat khususnya di Kabupaten Bangka.
Menurut dia, peserta sebanyak 90 orang berasal dari 10 desa di Kabupaten Bangka diantaranya Desa Rekam, Air Duren, Kota Kapur, Riding Panjang, Mendo, Maras Senang, Penahan, Cengkong Abang, Neknang dan Saing.
"Diharapkan dengan kegiatan ini akan semakin meningkatkan pemahaman masyarakat terkait PHBS khususnya di Bangka," katanya.
Sementara, Asisten Bupati Bangka Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Teddy Sudarsono, mengatakan salah satu permasalahan kesehatan yang dihadapi dewasa ini adalah masalah gizi buruk pada balita, hal ini akan berdampak buruk terhadap sumber daya manusia di masa mendatang.
"Kurang gizi menyebabkan kegagalan pertumbuhan berat badan rendah, kecil, pendek, kurus serta daya tahan tubuh yang rendah," kata Teddy Sudarsono.
Menurut dia, kondisi gizi buruk inilah menyebabkan kondisi disebut stunting, menyebabkan perkembangan otak terhambat dan tidak maksimal mengakibatkan kemampuan mental dan belajar kurang.
Kondisi ini harus mendapat perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Bangka sesuai dengan visi misi yaitu ingin menciptakan masyarakat yang mulia, yang memiliki kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban yang bermartabat dan unggul menjadi manusia yang sehat, berilmu pengetahuan, cakap, kreatif dan mandiri.
"Program peningkatan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten Bangka, termasuk kegiatan yang akan meningkatkan pemahaman pola PHBS masyarakat ke arah lebih baik," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019