Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan Teknologi Sistem Integrasi Sapi Sawit (SISASA) sangat efektif diterapkan di Babel guna meningkatkan produksi daging sapi yang ada di daerah itu.

"Saat ini produktivitas ternak di Babel tidak mampu mengimbangi laju permintaan pangan asal peternakan, untuk itu melalui  program SISASA ini kami terus berupaya agar kebutuhan masyarakat terhadap daging ternak khususnya sapi dapat di penuhi," Kata Kepala BPTP Babel, Wahyu Wibawa melalui Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian, Suharyanto di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan luas areal perkebunan sawit yang ada di Babel saat ini tercatat seluas 232.214 hektar. Semakin luasnya kawasan tanaman perkebunan, khususnya tanaman kelapa sawit, maka semakin banyak pula produk ikutan/produk samping yang dapat diperoleh.

Menurut dia, dengan kondisi yang demikian memberi peluang tersendiri bagi usaha sapi potong untuk dapat memanfaatkan secara optimal biomassa produk samping tanaman dan industri pengolahan hasil tanaman perkebunan/kelapa sawit, sebagai bahan pakan sapi, penggemukan maupun pembibitan.

Disamping itu, pemanfaatan produk samping industri sawit sebagai bahan pakan alternatif diharapkan mampu mengatasi problem klasik yang sering dihadapi para produsen sapi potong, yakni kekurangan bahan pakan.

Selain itu, dengan adanya bahan pakan alternatif tersebut , diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan ternak, sekaligus meningkatkan tingkat berproduksi dan bereproduksi sesuai potensi genetik ternak sapi potong.

Ia mengatakan saat ini teknologi pakan sapi berbasis limbah kelapa sawit , telah diterapkan oleh beberapa kelompok yang ada di Kepulauan Bangka Belitung.

"Program ini ini telah diterapkan oleh kelompok Tani Tunas Baru Kelurahan Sungai Selan, Kelompok Tani  Semoga Jaya Desa Lubuk Besar dan inisiasi model diawali di Kebun Percobaan Petaling," katanya.

Ia menambahkan teknolgi SISASA ini telah diadopsi beberapa desa yang tersebar di Kabupaten Bangka Tengah.

"Saat ini program integrasi sapi sawit telah diadopsi oleh beberapa desa, yakni Desa Melabun, Deaa Katis, Deaa Romadon, Desa Sarang Mandi dan Desa Munggu serta Desa Puput," katanya.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019