Pangkalpinang (ANTARA) - Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah mengklaim penyebab banjir di Kabupaten Bangka Barat beberapa waktu lalu diakibatkan adanya sedimen pasir yang mengendap pada aliran sungai.
"Hasil paparan dari kabupaten Bangka Barat terkait banjir itu karena terjadi penambangan, sehingga aliran air sungai menjadi tersumbat," kata Abdul Fatah di Pangkalpinang, Senin (20/5).
Ia mengatakan, dari penyebab banjir ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta Pemerintah Kabupaten Bangka Barat berkoordinasi dengan pihak yang memiliki perizinan, baik legal maupun tidak legal.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan langkah-langkah penanganannya, dengan menyiapkan kolong-kolong retensi untuk menampung air. Selain itu, pengerukan terhadap sedimen-sedimen disekitar alur sungai dan perairan hulu sungai.
Penyebab banjir di Bangka Barat ada dua, pertama sedimentasi yang dibawa oleh aliran sungai, yang kemudian ke muara sehingga perlu diambil langkah-langkah mengatasinya.
"Lahan yang disediakan 2,8 hektar ini bisa diatur pemanfaatannya, yakni saat sedang surut dibuang, namun saat tinggi kita tampung," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Barat, Markus mengatakan, banjir di Bangka Barat terjadi karena hujan deras yang tinggi, diikuti air laut yang sedang pasang sehingga air tidak bisa keluar dan mengendap banjir.
"Sudah beberapa kali banjir ini kami tinjau. Kita mempunyai aliran sungai cilok, jika hujan deras dan pas gelombang tinggi akan menyebabkan banjir. Kita perlu penanganan khusus untuk masalah banjir ini," ujarnya.
Wagub: Penyebab banjir di Bangka Barat karena aktifitas tambang
Senin, 20 Mei 2019 20:57 WIB