Sungailiat,Bangka (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memaksimalkan upaya menekan kasus stunting atau kekerdilan di daerah itu.
"Salah satu upaya menekan stunting yang dilakukan yakni memperkuat kerja sama dengan BKKBN provinsi dengan menggelar sosialiasai dengan melibatkan langsung masyarakat terutama kaum ibu dan kader KB yang ada di kecamatan," Kepala Dinas P2KBP3A Nurita saat menggelar kegiatan sosialisasi di Belinyu, Rabu.
Dikatakan, sosialisasi "Stunting" perlu dilakukan untuk menurunkan anak dengan kasus ini dan dapat diintervensi sejak dini mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan sejak mulai dari ibu hamil sampai anak umur dua tahun.
"Penanganan kasus "Stunting" tidaklah mudah, diperlukan gerakan serempak dan berkesinambungan," jelasnya.
Dia mengatakan, dengan kerja yang maksimal dan terarah ditargetkan sampai tahun 2020 Kabupaten Bangka bebas stunting..
"Dalam sosialisasi menekankan mengenai pengasuhan pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) oleh BKKBN provinsi," jelasnya.
Dia mengatakan, peserta juga diberikan pembelajaran tentang delapan fungsi keluarga dan bina keluarga balita, remaja serta lansia.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan kronis pada anak akibat kekurangan nutrisi dalam waktu lama.
Sehingga anak yang terkena stunting umumnya bertubuh lebih pendek dibanding anak seusianya.*
DP2KBP3A Bangka maksimalkan upaya tekan stunting
Rabu, 22 Mei 2019 13:45 WIB