Sungailiat,Bangka (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memfokuskan upaya pencegahan stunting, kekurangan gizi kronis yang membuat anak bertubuh kerdil, di 17 Kampung KB.
Pelaksana Tugas Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Jumat, mengatakan upaya pencegahan kasus kekerdilan pada anak di desa-desa yang ditetapkan sebagai Kampung KB antara lain akan dilakukan melalui sarana bermain anak.
Di tempat-tempat bermain anak, petugas akan membagikan informasi mengenai upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi pada anak kepada para orangtua, termasuk ibu yang sedang hamil.
Ibu hamil, Boy mengatakan, mesti memahami pentingnya menjaga kesehatan serta memastikan kecukupan nutrisi diri dan anaknya. Asupan gizi yang cukup sangat penting bagi anak usia nol sampai 1.000 hari.
Data pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e- PPGBM) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka menunjukkan bahwa dari 6.627 anak usia di bawah dua tahun yang diukur tinggi badannya ada 8,9 persen atau 588 anak yang mengalami kekerdilan.
"Penanganan kasus stunting harus dilakukan semua sektor, dan membutuhkan peran aktif masyarakat di semua daerah," kata Boy.
Bangka fokuskan pencegahan stunting di Kampung KB
Jumat, 26 Juli 2019 15:59 WIB