Koba (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung mewaspadai jajanan berbuka puasa yang mengandung zat berbahaya.
"Biasanya makanan diberi pewarna. Kalau warnanya terlalu mencolok maka harus hati-hati karena dikhawatirkan mengandung zat yang tidak layak dikonsumsi," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Bahrun S Sustrisno di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, sejauh ini pengawasan terhadap produk makanan yang beredar dilakukan pihak BPOM berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.
"Biasanya BPOM turun sekali tiga bulan melakukan pengawasan dan sejauh ini tidak ditemukan produk tidak layak konsumsi dan kedarluwarsa di daerah ini," ujarnya.
Namun di daerah lain, kata dia, sering ditemukan zat tidak layak konsumsi terdapat pada jajanan seperti pengawet dan pewarna.
"Kalau di Bangka Tengah tidak ada kasus tersebut, mudah-mudahan tidak ada karena makanan demikian jelas mengancam kesehatan konsumen," ujarnya.
Ia juga menyatakan masyarakat harus mewaspadai penyakit gangguan pencernaan selama Ramadhan akibat pola makan yang tidak terkontrol.
"Terutama penyakit maag yang kerap menimpa warga karena pola makan tidak teratur, maka harus dihindari mengonsumsi jenis makanan yang bisa sebagai pemicunya," ujarnya.
Selain itu, penyakit ISAP yang menyerang saluran pernapasan juga harus diwaspadai seiring kondisi cuaca yang tidak menentu terutama musim kemarau.
"ISPA sampai sekarang masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat terutama pada musim kemarau maka dianjurkan warga membiasakan memakai masker," ujarnya.
Dinkes Bangka Tengah Waspadai Jajanan Berbahaya
Jumat, 4 Juli 2014 23:32 WIB
"Biasanya makanan diberi pewarna. Kalau warnanya terlalu mencolok maka harus hati-hati karena dikhawatirkan mengandung zat yang tidak layak dikonsumsi,"