Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung menyatakan kenaikan harga lada hingga mencapai Rp45.000-Rp48.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp38.000-Rp42.000 per kilogram, telah memberikan keuntungan bagi para petani.
"Kalau sekarang berdasarkan harga mulai ada perbaikan," kata Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, kenaikan harga lada ini menjadi angin segar bagi petani di daerah itu yang selama ini cukup terpukul dengan harga lada yang terus turun.
"Kami harapkan tren positif ini terus berjalan tapi tidak bisa serta merta dan harus bertahap karena pengaruh faktor eksternal juga ada," ujarnya.
Hamzah menambahkan sejauh ini petani masih menjual lada dalam bentuk konvensional karena pembeli juga cenderung membeli lada petani dalam bentuk mentah atau non olahan.
Pihaknya juga terus mendorong agar petani dapat menjual dalam bentuk olahan melalui teknologi pendukung yang akan disiapkan pemerintah daerah.
"Sebenarnya tahun ini kami sudah ada tambahan alat pengupas tetapi karena terjadi pergeseran anggaran maka ditiadakan dan tahun depan kami anggarkan lagi," kata Hamzah.
Ia berharap agar petani di daerah itu termotivasi untuk terus menanam lada karena tren harga lada saat ini kembali naik.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendorong produksi lada ini termasuk mencarikan investor yang ingin masuk," ujarnya.
Pemkab Belitung: Kenaikan harga lada untungkan para petani
Senin, 8 Juni 2020 18:47 WIB