Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui dinas terkait mengingatkan seluruh petani di daerahnya untuk mengantisipasi memasuki musim kemarau dengan memaksimal ketersediaan sumber air.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Sabtu, mengatakan antisipasi petani menghadapi musim kemarau dengan cara memastikan ketersediaan air serta menyediakan pompa air.
"Ketersediaan air dan alat pompa harus benar-benar diperhatikan sehingga pada saat memasuki musim kemarau aktivitas pertanian masih tetap berjalan," jelasnya.
Dia mengatakan, di daerahnya tidak terdapat sumber air untuk pertanian yang bersumber dari alam seperti sumber air gunung sehingga ancaman kekeringan saat musim kemarau dapat terjadi.
"Kalaupun ada sumber air dari waduk untuk irigasi pertanian, volume air cukup terbatas saat kemarau," jelasnya.
Menurutnya, prediksi puncak kemarau terjadi pada bulan Agustus tetapi pada bulan tersebut masih terdapat di sejumlah daerah terjadi hujan meskipun intensitas hujan relatif rendah.
"Sesuai jadwal musim tanam, pada bulan Agustus petani sawah sudah selesai tanam sedangkan petani padi ladang baru memulai tanam hingga bulan September," katanya.
Musim panen untuk padi sawah kata dia, diperkirakan terjadi di bulan September atau sekitar 90 sampai 100 hari setelah ditanam.
Berdasarkan data tahun 2017, luas panen padi di Kabupaten Belitung mencapai 782 hektar dengan kemampuan produksi 1.650 ton atau 1.98 ton per hektar.