Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai impor migas dan nonmigas pada Mei 2020 mencapai 2,13 juta dolar As atau mengalami kenaikan 111,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya 1,01 juta dolar AS.
"Impor bulan lalu cukup mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sebagai langkah pemerintah mengamankan stok migas dan nonmigas selama pendemi COVID-19," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan nilai impor Provinsi Kepulauan Babel pada Mei 2020 jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelum naik 737,15 persen. Dengan demikian, jumlah nilai impor selama Januari-Mei 2020 mencapai US$6,23 juta.
"Periode Januari-Mei 2020, impor migas dan nonmigas masing masing naik 62,84 persen dan 20,63 persen dibanding periode yang sama tahun sebelummya," ujarnya.
Menurut dia impor nonmigas Januari-Mei 2020 didominasi oleh mesin-mesin sekitar 41,60 persen (US$1,92 juta), bahan bakar mineral dengan nilai sebesar US$1,64 juta (35,57 persen), pupuk sebesar US$784,54 ribu dengan peran sebesar 17,02 persen, mesin/peralatan listrik 2,87 persen dan produk keramik 1,90 persen.
"Peran lima golongan barang tersebut terhadap impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung sebesar 98,97 persen," katanya.
Ia menambahkan Tiongkok menduduki peringkat pertama dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Januari-Mei 2020. Pada periode ini, nilai impor dari Tiongkok
sebesar US$1,92 juta atau berperan 30,80 persen.
Selanjutnya, Vietnam menepati peringkat kedua dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Nilai impor dari Vietnam pada Januari-Mei 2020 sebesar US$1,64 juta atau berperan 26,32 persen.
"Singapura, Malaysia, dan Hongkong menempati posisi ketiga hingga kelima secara berurutan. Dengan demikian, peran nilai impor selama Januari-Mei 2020 dari kelima negara asal impor ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 100 persen," katanya.
Impor Bangka Belitung naik 111,35 persen
Jumat, 3 Juli 2020 10:57 WIB