Jakarta (Antara Babel) - Lembaga keuangan multilateral Bank Dunia bersama
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kini menghadapi penyebaran penyakit
Ebola yang berasal dari kawasan negara-negara di Afrika Barat.
"Saya senang bahwa kami memiliki kesempatan untuk membawa para
pemimpin dalam sistem PBB bersama-sama guna menilai status respons
global epidemi Ebola, dan bekerja menuju pendekatan yang bersatu di
Afrika Barat," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, dalam pernyataan
tertulis yang diterima ANTARA News, Sabtu.
Menurut dia, saat ini merupakan momen terburuk dari epidemi Ebola
meski telah terdapat bukti jelas bahwa terdapat negara yang mengalami
kemajuan, khususnya di Liberia, di mana kasus baru telah menurun secara
signifikan.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa di sejumlah negara lainnya yang
mencemaskan, khususnya dalam tingkat penyebaran seperti yang terjadi di
Sierra Leone serta mulainya penyebaran di Mali.
"Tujuan kami akan sangat sulit: kami harus tidak lagi menemukan
kasus. Ebola adalah suatu penyakit di mana kita tidak bisa meninggalkan
beberapa kasus dan berkata itu sudah cukup," katanya.
Presiden Bank Dunia menegaskan, elemen kunci untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan cara menginvestasikan lebih banyak sumber daya
guna meningkatkan sistem kesehatan yang lebih efektif.
Negara-negara yang terjangkiti Ebola, ujar Jom Yong Kim, membutuhkan
fasilitas layanan kesehatan berbasis masyarakat serta pekerja kesehatan
yang terlatih, serta diagnostik dan kapabilitas perawatan yang kuat.
"Melakukan hal itu membutuhkan lebih banyak sumber daya, lebih
banyak disiplin, dan lebih banyak koordinasi di antara pemerintah dan
lembaga internasional," katanya menambahkan.
Bank Dunia dan PBB Hadapi Penyebaran Ebola
Sabtu, 22 November 2014 16:25 WIB