Prajurit TNI dilatih penanggulangaj bencana

Banda Aceh (ANTARA) - Prajurit Komando Distrik Militer (Kodim) 0106 Aceh Tengah mengikuti pelatihan kemampuan dalam bidang penanggulangan kebencanaan guna mengasah kesiapan ketika menghadapi berbagai bencana alam di wilayah setempat.

Dandim Aceh Tengah Letkol Inf. Teddy Sofyan melalui Pabung Mayor Kav. Reduan S. mengatakan bahwa latihan itu untuk menguji kemampuan prajurit menjalankan koordinasi di tingkat kodim dengan unsur BPBD, Polri, dan instansi terkait lainnya dalam membangun kerja sama penanggulangan bencana.

"Prajurit berlatih untuk bisa melaksanakan operasi bantuan kepada pemerintah daerah di wilayahnya dalam rangka membantu penanggulangan bencana," katanya di sela-sela latihan di Aceh Tengah, Kamis.

Para prajurit akan menjalankan latihan selama 5 hari guna meningkatkan kemampuan dalam mengantisipasi berbagai dinamika permasalahan bencana alam di daerah.

Karena difokuskan pada masalah bencana alam, kata dia, koordinasi ke instansi terkait adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tengah.

Usai latihan, prajurit juga diharapkan memiliki kepekaan untuk merespon setiap bencana alam yang terjadi, hingga mampu menemukan solusi atau langkah tepat untuk melakukan penanggulangan dini.

"Latihan ini untuk bisa mengatasi persoalan dan mampu memberdayakan semua peralatan dan fasillas yang dimiliki," kata Reduan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di sejumlah wilayah Provinsi Aceh perlu mewaspadai bencana tanah longsor dalam beberapa hari ke depan, mengingat provinsi paling barat Indonesia itu telah memasuki musim hujan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Zakaria Ahmad, Senin, menyebutkan beberapa kabupaten/kota berpotensi tanah longsor, yakni Nagan Raya, Aceh Tengah, Bener Meriah, Subulussalam, dan Aceh Tenggara.

"Dalam 3 hari kedepan ini warga diimbau waspada tanah longsor, intensitas hujan di beberapa wilayah ini sedang hingga lebat," kata Zakaria Ahmad saat dihubungi dari Banda Aceh.