Pantauan Antara, Rabu pagi, curah hujan dengan intensitas tinggi dan disertai air laut pasang memicu gelombang besar menjangkau badan jalan yang jaraknya hanya sekitar 30 meter dari bibir pantai.
Peristiwa itu membuat akses transportasi terganggu dan terjadi kemacetan di titik lokasi terjadinya banjir Rob.
Kemacetan terjadi karena air laut pasang dan mengalir deras melintasi badan jalan dan terjadi genangan air hingga mencapai lutut orang dewasa.
Baca juga: Ribuan rumah warga di Bangka terendam banjir
Baca juga: Wilayah pesisir Pangkalpinang dilanda banjir Rob
Selain itu, terganggunya akses transportasi juga disebabkan badan jalan tertutup tumpukan pasir pantai yang dibawa gelombang laut.
Peristiwa banjir Rob itu tidak berlangsung lama, hanya sekitar dua jam dan kemudian situasi kembali normal namun cukup membuat jalur transportasi terganggu.
Syaril, seorang warga yang melintas mengaku sempat khawatir melintasi titik banjir karena air laut terlihat tumpah deras menghantam badan jalan.
"Saya kebetulan melintasi jalan tersebut saat air menghantam jalan, untung saja debit airnya tidak terlalu banyak dan tinggi sehingga saya masih bisa melintasinya," ujarnya.
Herni, seorang pengendara sepeda motor justeru memilih berhenti di pinggir jalan jauh dari lokasi kejadian karena merasa takut terseret gelombang pasang.
"Saya lebih baik menunggu di pinggir jalan sampai situasi normal, baru kemudian melintasi jalan tersebut," ujarnya.
Sejumlah petugas kepolisian terlihat sibuk mengatur dan membantu warga yang melintasi titik banjir Rob itu.
Demikian juga petugas tanggap darurat dari BPBD Bangka Tengah turun membantu membersihkan tumpukan pasir yang menutup badan jalan.
Sejumlah fasilitas keselamatan sudah disiapkan, di antaranya mobil evakuasi dan perahu karet. Tidak ada korban jiwa selama banjir Rob berlangsung.