Sungailiat,Bangka (ANTARA) - Alumni Pasca Sarjana UGM jurusan Teknik Kimia Konsentrasi Pengolahan Bahan Mineral, Akbar Yulandra menyarankan ke pemerintah melakukan kajian mendalam dari semua aspek sebelum dilakukan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Hal itu dikatakan Akbar Yulandra melalui pesan resminya, Kamis menanggapi rencana PT Thorcon International, Pte. Ltd asal Amerika Serikat menjajaki daerah yang potensial untuk membangun PLTN salah satunya di Bangka Belitung.
Menurutnya, kajian itu diperlukan untuk menjamin keberlangsungan pemanfaatan sumber daya mineral secara optimal sehingga memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Meskipun PT Thorcon International, Pte. Ltd menawarkan sistem teknologi Thorcon Molten Salt Reactor (Thorcon MSR) generasi ke IV, reaktor generasi ini sudah menuju inherent safety namun kata dia, tetap saja harus dilakukan studi mendalam dahulu terkait kelayakan tapak PLTN, baik dari aspek ekonomi, sosial hingga lingkungan dan termasuk juga emperhitungkan harga listrik perkwh jika PLTN dibangun.
"Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membangun PLTN di Bangka Belitung mulai dari kesiapan sumber daya manusia mengelola fasilitas PLTN," jelasnya.
Akbar Yulandra mengatakan, perlu adanya regulasi yang baik dan tepat dalam mengatur dari proses pembangunan, berjalannya operasi, penangan spent fuel (bahan bakar bekas) hingga demkomisioning PLTN, sosialisasi kepada masyarakat tentang pembangunan PLTN, manfaat PLTN itu sendiri agar tidak penjadi konflik dan polemik di kemudian hari.
"Hal penting lainnya adalah kita harus bisa memproduksi bahan bakar Thorium itu sendiri untuk menyuplai kebutuhan dari PLTN yang akan di bangun nantinya," jelasnya.
Alumni UGM: sarankan perlu kajian pengembangan PLTN
Kamis, 22 April 2021 10:39 WIB