Koba (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggencarkan sosialisasi bahaya penyakit kanker serviks bagi kalangan perempuan.
"Kanker serviks ini termasuk program promosi di bidang kesehatan yang terus digencarkan karena cukup berbahaya bagi penderitanya," kata Bupati Bangka Tengah Erzaldi Rosman saat meninjau pemeriksaan penyakit kanker serviks di sejumlah puskesmas, Rabu.
Ia menjelaskan, penyakit yang mengancam rahim kalangan perempuan ini jangan sampai berkembang karena berbahaya bagi kesehatan dan membutuhkan biaya besar untuk berobat.
"Lebih baik mengeluarkan biaya untuk promosi dan pencegahan, karena biaya pengobatan bagi penderita kanker serviks ini lebih besar dibanding biaya sosialisasi bahaya penyakit tersebut," katanya.
Ia mengatakan, saat ini Bangka Tengah sudah memiliki Infeksi Visual Asam Asetat untuk mendeteksi dini penyakit kanker serviks dan pemeriksaan dilakukan secara gratis.
"Jika dari hasil pemeriksaan dini itu ditemukan warga yang menderita penyakit kanker serviks, maka diteruskan pengobatan ke RSCM dan RS Darmis Jakarta," ujarnya.
Ia mengatakan, sekarang ini baru dua rumah sakit itu di Indonesia yang mampu menangani penyakit kanker serviks.
"Masyarakat juga diberi edukasi terkait bahaya kanker serviks, sehingga mereka lebih tahu gejala awal dan cara pencegahannya," ujarnya.
Ia mengemukakan, di antara penyebab kanker serviks adalah karena pernikahan dini dan pelajar yang sering melakukan hubungan seks diluar nikah.
"Ini mesti dipahami, apalagi angka pernikahan dini di Bangka Tengah tergolong tinggi," ujarnya.
Bangka Tengah Gencarkan Sosialisasi Bahaya Kanker Serviks
Rabu, 22 April 2015 21:58 WIB
"Kanker serviks ini termasuk program promosi di bidang kesehatan yang terus digencarkan karena cukup berbahaya bagi penderitanya,"