Jakarta (Antara Babel ) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam
kontes menggambar kartun Nabi Muhammad SAW di Curtis Culwell Center,
Garland, Texas, Amerika Serikat, Minggu (3/5).
"Kami sangat menyesalkan adanya acara itu, karena itu bentuk
pelecehan terhadap agama (Islam)," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil
Siroj di Jakarta, Senin.
Meski akhirnya kontes itu dibubarkan oleh aparat keamanan, Said
Aqil mempertanyakan mekanisme pemberian izin berlangsungnya sebuah acara
di Amerika Serikat, sehingga kegiatan yang bersifat sensitif terhadap
kerukunan umat beragama tersebut bisa berlangsung.
"Saya mendengar sampai terjadi penembakan dan jatuh dua korban jiwa.
Kejadian seperti itu seharusnya bisa dihindari jika pemerintah setempat
lebih peka," katanya.
Meski demikian, Said Aqil meminta umat Islam, khususnya di
Indonesia termasuk warga Nahdlatul Ulama, untuk tidak terpancing
membalasnya dengan tindakan anarkis.
"Jangan habiskan energi kita untuk membalas hal-hal seperti itu,
apalagi dengan tindakan anarkis. Percayalah, Allah tidak akan membiarkan
orang-orang yang melecehkan Islam," katanya.
Kontes menggambar kartun Nabi Muhammad SAW diselenggarakan oleh
American Freedom Defense Initiative, sebuah organisasi yang secara aktif
terus menyebarkan kebencian terhadap Muslim di Amerika Serikat.
Presiden lembaga tersebut, Pamela Geller, mengatakan kegiatan yang
diadakannya bertujuan mewujudkan kebebasan berpendapat sebagai respons
dari kekerasan ketika menggambar Nabi Muhammad di Charlie Hebdo. Gambar
terbaik dari kontes tersebut diganjar hadiah sebesar 10 ribu dolar AS.
PBNU Kecam Kontes Menggambar Kartun Nabi
Senin, 4 Mei 2015 23:03 WIB
"Kami sangat menyesalkan adanya acara itu, karena itu bentuk pelecehan terhadap agama (Islam),"