Pangkalpinang (ANTARA) - Bunda PAUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama para pemangku kebijakan dan lintas sektoral tingkat provinsi, guna menyusun dan merumuskan kebijakan terkait pengembangan Anak usia dini holistik integratif (PAUD-HI) di daerah.
"Selain merumuskan kebijakan terkait PAUD-HI, disini kita melakukan advokasi dan konsolidasi tentang program kerja Bunda PAUD dengan instansi terkait dan organisasi mitra," kata Bunda PAUD Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi saat memimpin Rakor tersebut, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, saat ini keberadaan PAUD sangat dibutuhkan dan menjadi hal penting di tengah masyarakat. Maka sebagai pelaksana di bidang PAUD, semua memiliki tanggungjawab untuk mewujudkan PAUD berkualitas, yang didukung dengan pentingnya program PAUD-HI untuk tumbuh kembang Anak, baik secara fisik maupun motorik.
"Yang terpenting dalam rakor ini adalah sinergitas semua tim dan kerjasama untuk mewujudkan PAUD-HI serta berkomitmen bersama menjadikan PAUD-HI di Babel semakin berkualitas," ujarnya.
Ada beberapa hal penting yang menjadi prioritas dan harus didiskusikan agar dapat melakukan percepatan secara bersama-sama, dimana kita mengenal istilah PAUD sebagai pendidikan anak usia dini, namun berbeda dengan pengembangan anak usia dini holistik integratif (PAUD-HI), karena PAUD-HI bersifat lebih kompleks dan tidak hanya mengedepankan aspek pendidikan, namun mengoptimalkan tumbuh kembang Anak.
Terkait beberapa hal penting yang harus dilakukan bersama yaitu, pertama, seluruh tim gugus tugas yang dibentuk berdasarkan keputusan Gubernur Nomor 188.44/822/DISDIK 2021 tanggal 08 September 2021, diharapkan dapat memahami tugas yang sudah tercantum dalam keputusan tersebut.
Kedua, OPD terkait dimohon untuk menyampaikan seluruh anggaran dari kegiatan 2020 dan 2021 berupa rekapan kegiatan dan anggaran yang berhubungan dengan Anak-anak PAUD.
Ketiga, para pemangku kebijakan dimohon menyediakan anggaran di 2022 yang melibatkan kegiatan-kegiatan Anak PAUD atau para pendidik PAUD. Dan keempat jika ada kegiatan di Dinas yang melibatkan Anak atau pendidik PAUD untuk disampaikan ke Bunda PAUD atau Pokja Bunda PAUD agar seluruh informasi tentang PAUD dapat diinventarisir dan dipublikasikan bersama.
"Semoga kita semakin peduli terhadap pengembangan anak usia dini holistik integratif," ujarnya.
Hadir dalam rakor tersebut yakni, Penasehat Pokja Bunda PAUD Babel, Laksmi Abdul Fatah, Ketua Pokja Bunda PAUD Babel, Yunani Rahmat, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, M.Soleh dan 25 peserta rakor yang berasal dari OPD terkait dan organisasi mitra Bunda PAUD Bangka Belitung.