Makkah (Antara Babel) - Suasana Masjidil Haram setelah musibah crane jatuh, sudah kembali normal, bahkan jemaah seakan tidak terpengaruh oleh peristiwa yang terjadi kemarin sore itu.
Sejak
Sabtu pagi sampai waktu shalat dzuhur, jumlah jemaah yang datang untuk
beribadah di masjid terbesar di Arab Saudi itu justru semakin ramai.
Bahkan halaman samping Masjidil Haram, dekat pintu Marwah, tidak jauh
dari tempat crane itu terjungkal, padat oleh jemaah yang hendak
menunaikan Shalat Dhuzur, meski cuaca siang itu sangat panas mencapai
40-43 derajat celcius.
Sejumlah jemaah mengaku tidak takut dan
khawatir peristiwa serupa akan berulang. "Saya ga khawatir, karena
hal-hal seperti itu takdir dari Allah," kata Affandi, salah seorang
jemaah calon haji Indonesia dari Riau.
Ia bahkan mengaku ketika
musibah itu terjadi, ia sedang berada di Masjidil Haram. Diakuinya,
hujan lebat dan angin kencang membuat jemaah masuk ke area dalam masjid
tersebut.
"Setelah Shalat Ashar, saya ingin ke toilet, namun
karena hujat deras dan badai saya kembali ke dalam masjid. Tiba-tiba
terdengar denduman sangat keras disertai kepulan seperti asap, mungkin
serpihan beton yang tertimpa," kata Affandi yang berangkat dari
embarkasi Batam.
Dalam hitungan yang tidak terlalu lama, lanjut
dia, aparat keamanan langsung masuk ke dalam masjid dan mengatur arus
jemaah. "Saya baru tahu ada kecelakaan ketika banyak jemaah yang
melintas dengan luka-luka dan baju yang penuh darah," ujarnya.
Affandi
bersyukur tidak ikut menjadi korban pada peristiwa tersebut. Kendati
tidak takut peristiwa itu terulang, ia mengakui tetap waspada, bahkan
bertanya apakah ada imbauan dari pemerintah Indonesia terkait peristiwa
di Masjidil Haram itu. "Misalnya apakah boleh tetap shalat dekat Kabah,"
katanya.
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah pada
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M, Arsyad Hidayat
mengimbau agar jemaah tetap berhati-hati dalam menunaikan ibadah di
Tanah Suci.
"Kami mengimbau agar jemaah menahan diri, tidak
berpergian pada cuaca buruk untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan," katanya.
Selain itu, ia kembali mengimbau agar
ketika keluar pemondokan membawa dan menggunakan masker mengingat
tebaran debu yang banyak di Arab Saudi. "Kami juga harap peristiwa
kemarin tidak membuat jemaah haji ketakutan. Tetaplah umrah (qudum buat
yang baru datang ke Makkah) dan ibadah lainnya," ujar Arsyad.
Ia
juga mengatakan sejak Isya kemarin, Masjidil Haram telah kembali
digunakan untuk shalat berjemaah dan Sabtu pagi jemaah yang thawaf telah
kembali normal. Pemerintah Arab Saudi pun cepat tanggap melakukan
evakuasi korban dan membersihkan bangunan yang runtuh akibat alat berat
jatuh.
Meskipun diakuinya, pada saat kejadian crane jatuh
tersebut, akses masuk ke Masjidil Haram sempat ditutup. Namun kini sudah
normal kembali.
Suasana di Masjidil Haram Sudah Kembali Normal
Sabtu, 12 September 2015 22:29 WIB