Pangkalpinang (ANTARA) - Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung Indra Ambalika Syari mengatakan terumbu karang buatan di laut Pulau Bangka sebagai upaya pemulihan ekosistem di bekas penambangan timah, terancam dengan maraknya tambang timah rakyat saat ini.
"Saat ini pertumbuhan karang terganggu karena maraknya aktivitas tambang rakyat di kawasan pemulihan laut PT Timah Tbk," kata Indra Ambalika Syari di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Rabu.
Ia mengatakan PT Timah Tbk bekerja sama dengan UBB dan masyarakat nelayan sejak 2016 hingga 2020 telah menenggelamkan 3.105 unit terumbu karang buatan di laut Pulau Bangka, guna menjaga keberlangsungan ekosistem laut di wilayah operasional perusahaan milik negara itu.
"Kekeruhan air, lumpur dan limbah dari aktivitas tambang rakyat ini telah berdampak pada pertumbuhan karang di kawasan reklamasi laut ini," ujarnya.
Ia menyayangkan jika karang buatan yang sudah tumbuh, bahkan beberapa sudah menjadi kawasan hunian ikan dan wisata bahari mengalami penurunan akibat dari kekeruhan air dari aktivitas tambang yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
“Sejauh ini masih bertahan dan bagus bisa dilihat transplantasi karang dan 'fish shelter', namun memang sekarang dengan semakin maraknya aktivitas penambangan masyarakat menjadi ancaman bagi hunian ikan yang sudah ditenggelamkan," katanya.
Menurut dia, selama ini PT Timah Tbk tidak lagi menambang di kawasan penenggelaman hunian ikan itu, tetapi tambang yang lainnya ini terus melakukan melakukan penambangan di kawasan pemulihan laut ini.
"Ini harus menjadi perhatian, karena pasti berdampak pada 'fish shelter' yang tadinya sudah bagus kondisinya jadi menurun," katanya.
Ia menjelaskan keberhasilan pemulihan laut yang dilakukan PT Timah Tbk dapat dilihat dari beberapa indikator yakni indeks keanekaragaman ikan laut yang saat ini sudah mencapai 1,5 hingga 3,5 dan masuk dalam kategori sedang hingga tinggi.
Indikator lainnya yang dilihat yakni semakin banyak komposisi spesies ikan. Dengan semakin tinggi spesiesnya maka menjadi indikasi semakin bagus dan stabil pada biota penempelannya.
"Spesies ikan ini tergantung usia penenggelaman, semakin lama semakin stabil. Kalau baru ditenggelamkan masih sedikit, tapi seiring waktu semakin banyak jenis ikan dan memang rata-rata ikan karang banyak yang ditemui seperti kakap, seminyak, kerapu dan lainnya," kata Indra.
Berita Terkait
Erzaldi - Yuri Kemal perjuangkan Juknis Izin Tambang Rakyat Babel
11 November 2024 20:12
Erzaldi Rosman: Tambang timah rakyat legal tingkatkan ekonomi masyarakat dan PAD Babel
11 November 2024 13:43
Erzaldi akan temui Presiden Terpilih Prabowo perjuangkan izin tambang rakyat
17 Oktober 2024 12:31
Pasangan MZ Hendra Caya - Sylpana atur regulasi pertambangan rakyat
9 Oktober 2024 14:33
Babel bentuk tim terpadu awasi tambang timah rakyat
17 Juli 2024 15:02
Kementerian ESDM akan terbitkan IPR Babel
8 Juni 2024 11:44
PLN imbau masyarakat tidak menambang di dekat tower SUTT
5 Juni 2024 17:58
Pj Gubernur Babel: Kementerian ESDM terbitkan Juknis Izin Tambang Rakyat
23 April 2024 13:51