Semarang (ANTARA) - Komandan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi mengatakan Kopda Muslimin, otak pelaku penembakan terhadap istrinya, Rina Wulandari, meninggal dunia akibat keracunan.
Hasil tersebut disampaikan Rinoso usai pelaksanaan autopsi di RS Bhayangkara Semarang, Kamis.
"Dari hasil pemeriksaan dalam tubuh diketahui mati lemas karena penyakit pada otak atau keracunan," katanya.
Baca juga: Kapolda Jateng: Kopda Muslimin meninggal dunia
Baca juga: Kopda Muslimin selalu memberi panduan eksekutor pembunuh bayaran istrinya
Meski demikian, kata dia, masih dibutuhkan pemeriksaan lanjutan berupa patologi anatomi dan pemeriksaan laboratorium toksikologi untuk membuktikannya.
Ia menyebutkan pemeriksaan lanjutan membutuhkan waktu sekitar dua hingga empat minggu.
Selanjutnya, kata dia, jenazah Kopda Muslimin sudah bisa dimakamkan.
Namun, Rinoso belum bisa menjelaskan proses pemakaman almarhum Kopda Muslimin.
Kopda Muslimin diduga menjadi otak penembakan terhadap istrinya sendiri, Rina Wulandari, pada 18 Juli 2022 di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Kota Semarang.
Muslimin ditemukan meninggal dunia di dalam kamar oleh ayahnya bernama Mustaqim.
Kopda Muslimin pulang ke rumah orang tuanya pada Kamis pagi dan sempat meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya.
Jenazah Kopda Muslimin dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diautopsi.
Berita Terkait
Kemarin, perkara Mardani Maming hingga Kopda Muslimin meninggal dunia
29 Juli 2022 10:46
Kapolda Jateng: Kopda Muslimin meninggal dunia
28 Juli 2022 11:53
Kopda Muslimin selalu memberi panduan eksekutor pembunuh bayaran istrinya
27 Juli 2022 16:24
BPOM amankan 76.420 latiao asal China dari 33 toko, cegah keracunan
4 November 2024 20:36
Kaitan minum alkohol dengan perlindungan pada keracunan makanan
22 September 2024 17:54
Meminum terlalu banyak air sama bahayanya dengan dehidrasi
7 Agustus 2023 10:22
Puluhan warga keracunan massal nasi hajatan di Jember
10 April 2023 22:42