Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para kelompok tani (poktan) untuk mengembangkan tanaman hortikultura sebagai nilai tambah dalam meningkatkan perekonomian.
"Para kelompok tani terus kami dorong menanam tanaman hortikultura, karena lebih cepat menghasilkan untuk menopang perekonomian," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Babel, Minggu.
Bupati menganjurkan petani yang tergabung dalam kelompok untuk menanam tanaman jenis cabai merah, bawang merah, sayuran, dan tanaman umbi-umbian.
"Dengan menggalakkan petani menanam tanaman hortikultura, tentu sudah membantu pemerintah daerah dalam menekan laju inflasi," katanya.
Ia menjelaskan budi daya tanaman hortikultura secara kelompok memiliki prospek ekonomi yang cukup baik karena pasarnya sudah jelas dan permintaan cukup tinggi.
"Namun demikian, para petani harus benar-benar tekun dan selalu mengikuti perkembangan teknologi pertanian terbaru," ujarnya.
Ia mengatakan Bangka Tengah memiliki lahan kosong yang masih luas untuk bisa dikembangkan dan digarap menjadi kawasan pertanian.
"Masyarakat silakan bercocok tanam, kembangkan pertanian secara berkelompok untuk memudahkan pemerintah dalam menyalurkan berbagai bantuan," ujarnya.
Ia juga meminta para kalangan ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) juga tekun bertanam dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah.
"Terdata ada sekitar 45 KWT, tentu memiliki potensi besar dalam membantu menekan inflasi dan membantu meningkatkan perekonomian keluarga," katanya.
Bupati juga minta para petani sekarang harus bisa lebih kreatif dalam mengembangkan lahan pertanian dengan membentuk kawasan agrowisata.
"Di beberapa daerah sudah banyak mengembangkan kawasan agrowisata, mereka tidak hanya mengandalkan produk pertanian tetapi juga membantu pemerintah dalam mengembangkan sektor kepariwisataan," ujarnya.