Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan sejumlah program sebagai bentuk keseriusan dalam percepatan penanganan kekerdilan di daerah itu.
"Seluruh organisasi perangkat daerah, lembaga, organisasi masyarakat dan lainnya sudah kita gandeng untuk mendukung upaya ini, bahkan bersama Pemprov Babel juga telah melakukan kajian agar program dan kegiatan yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Selasa.
Menurut dia, upaya penanganan kekerdilan di Bangka Barat diserahkan kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) kabupaten setempat sebagai motor penggerak.
"Mereka bersama BKKBN Babel juga telah melakukan sosialisasi hasil kajian audit kasus kekerdilan," ujarnya.
Wakil Bupati yang juga Ketua Percepatan Penanganan Stunting di Kabupaten Bangka Barat mengatakan kajian tersebut sangat penting untuk menyusun berbagai rencana program dan kegiatan dalam upaya menurunkan angka kekerdilan di daerah itu.
Menurut dia, tanpa adanya data yang tepat dikhawatirkan tidak sesuai dengan pola penanganan kekerdilan yang ada di lapangan. Oleh karena itu, audit penting dan hasilnya akan dijadikan dasar dan diterapkan dalam program kegiatan penyelesaian persoalan kekerdilan dengan cepat, tepat dan benar.
"Dengan adanya kajian dan audit dari tim, kita akan tahu permasalahan sesungguhnya, dan dari data yang ada akan dibuatkan pola strategis, cepat dan tepat untuk penanganan kekerdilan," katanya.
Menurut dia, Bangka Barat menjadi daerah dengan kasus kekerdilan paling tinggi se-Babel, sehingga perlu kerja keras untuk penanganannya. "Kita juga sudah membentuk tim di tingkat kecamatan hingga desa," katanya.
Kepala DP2KBP2PA Kabupaten Bangka Barat Suwito mengatakan beberapa kegiatan telah dilakukan untuk menekan angka kekerdilan, saat ini sudah turun menjadi 10 persen, namun angka tersebut masih yang tertinggi se-Babel.
"Yang menjadi target pertama dalam jangka pendek ini adalah menyiapkan calon generasi yang dimulai dari memberikan perhatian khusus bagi ibu hamil sampai usia anak 1.000 hari pertama agar anak menjadi sehat dan terbebas dari kekerdilan, itu target pertama kita," katanya.
Berita Terkait
Bangka Barat mengajak kades atasi stunting dan ODF
7 Juni 2023 16:55
Membangun keluarga sakinah dengan memutus rantai tengkes
11 Februari 2023 11:43
Dinas Kesehatan petakan penyebab kekerdilan di Bangka Barat
2 Februari 2023 09:56
Pemkab Bangka Tengah berdayakan 140 posyandu tekan kasus kekerdilan
26 Januari 2023 11:10
Dinkes Kabupaten Bangka Barat petakan penyebab kekerdilan
23 Januari 2023 18:22
Pemkab Bangka Barat bantu makanan tambahan 389 ibu hamil
19 Januari 2023 09:01
Angka kekerdilan di Bangka Barat turun 9,56 persen
19 Januari 2023 07:28