Rejanglebong (Antara Babel) - Pihak Taman Nasional Kerinci Seblat
Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan populasi Harimau
Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di dalam kawasan konservasi itu diperkirakan tinggal 150 ekor.
Kepala
Kantor Seksi Wilayah VI TNKS Rejanglebong M Mahfud saat ditemui di
Rejanglebong, Jumat, menjelaskan, dari data yang ada di balai besar TNKS
Sungai Penuh Jambi yang membawahi empat Provinsi di Sumatera, jumlah
satwa itu terus berkurang akibat perburuan atau terperangkap jebakan.
"Kalau jumlah keseluruhan Harimau Sumatera yang ada di dalam kawasan
TNKS ini diperkirakan tinggal 150 ekor lagi, ini diketahui dari
pendataan petugas yang dilaksanakan pada tahun 2014 lalu," katanya.
Populasi Harimau Sumatera di TNKS wilayah Bengkulu khususnya yang
ada di bawah naungan TNKS Rejanglebong yang meliputi wilayah Kabupaten
Rejanglebong dan Kabupaten Lebong kata dia, diperkirakan mencapai
puluhan ekor.
Sejauh ini dari pantauan mereka masih dalam kondisi aman dengan
tidak ditemukannya jerat atau perangkap harimau serta tidak ditemukannya
warga yang menangkap atau memperjualbelikan satwa dilindungi tersebut.
Untuk menjaga populasi Harimau Sumatera dan satwa khas lainnya
berikut tanaman (flora) yang ada di kawasan TNKS kata dia, pihaknya pada
tahun ini akan melakukan program pemulihan ekosistem TNKS dengan luasan
wilayah sasaran mencapai 15 hektare.
"Program pemulihan ekosistem TNKS ini dilakukan dengan cara
mengembalikan fungsi hutan yang rusak dengan jenis flora endemik yang
dapat mengundang satwa khas TNKS kembali kehabitatnya misalnya untuk
jenis burung, rusa dan jenis hewan lainnya," ujar Mahfud.
Sejumlah lokasi sasaran kegiatan pemulihan ekosistem TNKS ini akan
dilaksanakan di beberapa kecamatan di Rejanglebong seperti Kecamatan
Selupu Rejang, Padang Ulak Tanding dan Bermani Ulu. Sedangkan lokasi
lainnya berada di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebong.
Selain pemulihan ekosistem, upaya lainnya guna menjaga kelestarian
flora dan fauna, tambah dia, antara lain dengan peningkatan patroli
rutin di sejumlah kawasan rentan pembalakan dan perambahan hutan serta
kegiatan sosialisasi kepada masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan
agar tidak merusak kawasan TNKS.
Populasi Harimau Sumatera Diperkirakan Tinggal 150 Ekor
Jumat, 8 Januari 2016 22:16 WIB