Temanggung (Antara Babel) - Balai Penelitian dan Pengembangan Budi Daya
Ikan Air Tawar Bogor, Jawa Barat, bekerja sama dengan Dinas Peternakan
dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berhasil memijahkan
ikan uceng secara buatan.
"Berdasarkan informasi yang kami peroleh pemijahan ikan famili
nemacheilidae secara buatan belum ada yang berhasil," kata peneliti dari
Balai Penelitian dan Pengembangan Budi Daya Ikan Air Tawar Bogor, Jojo
Subagja, di Temanggung, Sabtu.
Menurut dia, kemungkinan baru pertama kali ikan kelompok tersebut bisa dilakukan pemijahan atau perbuatan melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan secara buatan di Temanggung.
Ia menuturkan, penelitian ikan uceng dimulai dari penangkapan dari
alam kemudian diadaptasikan secara eksitu atau di luar habitat aslinya,
yaitu di akuarium dengan memodifikasi lingkungan seperti alamnya.
Setelah proses sekitar dua bulan, katanya uceng bisa merespon
terhadap pakan buatan dan dalam perkembangan selanjutnya ternyata ada
yang matang gonad, kemudian dicoba reproduksi secara buatan.
"Induk-induk uceng kami coba suntik hormon untuk mempercepat proses
ovulasi atau pengeluaran telur. Setelah disuntik kami bedakan mana yang
dibuat secara alamiah, semi alamiah, dan ada yang pembuahan buatan atau
artifisial," katanya.
Menurut dia, dari proses tersebut ada induk yang sudah memijah secara alami, yang sebelumnya juga disuntik hormon.
"Dalam waktu sekitar tujuh hingga delapan jam sudah mengeluarkan
telur. Kemudian yang belum mijah secara alami kami lakukan artifisial,
induk betina dilakukan pengurutan kemudian jantan juga diambil spermanya
dan dilakukan pembuahan secara buatan," katanya.
Ia mengatakan kemudian hasil telurnya ditetaskan di dalam wadah
yang sudah disiapkan. Tahap selanjutnya kalau sudah menetas dilihat
perkembangan yang ada ternyata daya tetas atau daya pembuahannya sangat
bagus dan embrionya sudah berkembang.
Setelah menetas, menurut dia, tahap selanjutnya adalah pemeliharaan
larva, kalau dilihat secara umum bahwa larva ikan ini mempunyai sifat
agak melayang di dalam air.
"Setelah menetas larva dikasih pakan buatan, mungkin di awalnya
bisa plangton dulu, karena ukurannya sangat kecil, kemudian dilakukan
pembesaran. Pengembangan ini baru skala penelitian, ke depannya akan
dilakukan pengembangan secara massal," ujarnya.
Ia menuturkan, berdasarkan penghitungan sementara, satu induk betina uceng bisa menghasilkan sekitar 700an butir telur.
Penanggung jawab kegiatan domestikasi ikan uceng di luar habitat
aslinya dari Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar
Bogor, Anang Hari Kristanto, menuturkan pihaknya kerja sama dengan Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung sejak 2015 untuk
penelitian ikan uceng.
Ia mengatakan, ikan uceng diambil dari alam, yakni di Sungai Progo
Temanggung kemudian ditaruh dalam akuarium dengan sistem reserkulasi.
"Alhamdulillah, dari September 2015 hingga April 2016 dalam wadah
tersebut, uceng bisa beradaptasi dengan pakan buatan dan sudah bisa bisa
diketahui mana jantan dan mana betina," katanya.
Ia menambahkan tujuan dari penelitian ini ke depan, jika ikan
uceng ini telah memenuhi populasinya bisa membantu Dinas Peternakan dan
Perikanan setempat dalam memproduksi atau meningkatkan
pengembangbiakannya.
Peneliti Berhasil Pijahkan Ikan Uceng Secara Buatan
Sabtu, 9 April 2016 16:54 WIB